Bisnis.com, JAKARTA - Bisnis asuransi jiwa diyakini masih dapat tumbuh dua digit pada akhir 2018.
Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Togar Pasaribu memproyeksi pendapatan premi masih tumbuh dua digit pada akhir tahun ini. Berdasarkan data AAJI, pendapatan premi dapat naik 14% pada akhir tahun ini dibandingkan dengan 2017.
Dia mengatakan, perkiraan pertumbuhan dua digit pada akhir tahun ini karena melihat data pertumbuhan lebih dari 5 tahun terakhir. Berdasarkan data statistik OJK tentang statistik asuransi, pendapatan premi per September 2018 tumbuh 7,05% atau menjadi Rp141,14 triliun.
Togar menjelaskan, proyeksi pertumbuhan di akhir tahun masih akan didorong dengan meningkatnya premi baru dan premi lanjutan. Di samping itu, adanya peluang seperti jumlah penduduk Indonesia yang besar memberikan optimisme terkait pertumbuhan industri asuransi jiwa yang semakin baik.
"Pertumbuhan dua digit di akhir tahun karena melihat data lebih dari 5 tahun belakang, tidak hanya dari satu tahun saja," katanya pada Rabu (7/11/2018).
Data AAJI menunjukkan, pendapatan premi pada 2017 tumbuh 17,2% atau menjadi Rp195,72 triliun.