Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Askrindo Targetkan Perolehan Premi 5,6 Triliun Rupiah

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) menargetkan perolehan premi sebesar Rp5,6 triliun pada 2019. Target ini tumbuh 16,67% dari proyeksi perolehan premi 2018 sebesar Rp4,8 triliun.
Direktur Teknik PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) (Askrindo) M. Shaifie Zein, memberikan paparan saat Bincang Askrindo Sahabat Pengusaha Muda Nusantara di Jakarta, Senin (29/10/2018)./JIBI-Dwi Prasetya
Direktur Teknik PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) (Askrindo) M. Shaifie Zein, memberikan paparan saat Bincang Askrindo Sahabat Pengusaha Muda Nusantara di Jakarta, Senin (29/10/2018)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) menargetkan perolehan premi sebesar Rp5,6 triliun pada 2019. Target ini tumbuh 16,67% dari proyeksi perolehan premi 2018 sebesar Rp4,8 triliun.

Direktur Utama PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) Andrianto Wahyu Adi memperkirakan market share perseroan dalam pelaksanaan KUR pada 2018 sekitar 60%. Market share Askrindo lebih besar karena pengalamannya yang lebih dulu dalam penjaminan KUR. 

Penjaminan KUR menyumbang sekitar 30%-40% terhadap total bisnis perseroan. Adapun, sekitar 60%-70% lainnya disumbang dari produk asuransi umum. 

Dia meyakini pertumbuhan premi bruto sebesar dua digit akan berlanjut pada tahun depan. Hal ini seiring dengan strategi perseroan memperbesar pasar selain penjaminan KUR, seperti penjaminan letter of credit, bank garansi, dan penjaminan kredit supply chain.

"Tahun depan target Rp5,6 triliun," katanya dalam keterangan resminya pada Minggu (30/12/2018).

Hingga November 2018, premi bruto perseroan sebesar Rp3,7 triliun atau tumbuh 114% secara year on year. Pertumbuhan ini banyak ditopang dari pencapaian imbal jasa penjaminan KUR yang ditarget Rp1,2 triliun, selanjutnya tercapai Rp1,5 triliun. 

Adapun, aset perseroan hingga November 2018 sebesar Rp13,08 triliun. Perseroan menargetkan premi bruto hingga akhir 2018 dapat tercapai Rp4,8 triliun atau tumbuh 29,73% secara year on year

Andrianto menyebutkan, pihaknya juga akan meningkatkan belanja modal untuk pengembangan IT hingga 100% pada tahun depan, kendati tidak disebutkan nilainya. 

"Ke depan, kami akan lebih meningkatkan IT. Evaluasi juga akan dilakukan setiap hari atau 3 bulanan, sehingga jika klaim naik akan ketahuan," imbuhnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper