Bisnis.com, JAKARTA — Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan menargetkan dana investasi mencapai Rp439 triliun pada tahun ini, tumbuh 20,20% dibandingkan perolehan dengan posisi pada 2018 yang senilai Rp364 triliun.
Sejalan dengan hal tersebut, hasil investasi yang ditargetkan tumbuh 33,33% secara tahunan menjadi Rp36 triliun.
Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto mengatakan bahwa target tersebut disesuaikan dengan perkiraan hasil iuran yang masuk seiring dengan target perolehan peserta aktif baru pada 2019 yang mencapai 34,5 juta jiwa atau tumbuh 13,11% dibandingkan dengan perolehan peserta tahun lalu.
Disamping itu, sambungnya, BPJS Ketenagakerjaan juga akan terus melakukan perbaikan investasi sesuai dengan kondisi makroekonomi agar mencatatkan perolehan yang positif di investasikan.
“Tahun ini strategi kami aggressive growth dengan mengerahkan seluruh elemen di BPJS Ketenagakerjaan untuk mendukung strategi ini, dengan begitu jumlah iuran naik, dana kelola naik dan investasi naik cukup siginifikan,” kata Agus, Senin (11/2/2019).
Adapun, hasil investasi 2018 menunjukan pertumbuhan sebesar 5,37% dibandingkan dengan 2017 yang senilai Rp25,88 triliun. Agus menerangkan peningkatan tersebut didorong oleh penempatan investasi di obligasi yang memberi hasil positif sehingga BPJS Ketenagakerjaan tetap menorehkan pertumbuhan hasil investasi.