Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk. memastikan penyelesaian proses akuisisi bank kecil pada Juni mendatang usai menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPS-LB).
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. Jahja Setiaatmadja mengatakan perseroan akan melakukan RUPS pada April mendatang, tetapi menurutnya proses akuisisi belum selesai pada waktu tersebut. Alhasil, perseroan akan kembali menggelar RUPS-LB untuk pembahasan akuisisi pada Juni untuk kemudian mengumumkan pada pasar.
Menurut Jahja, sesuai dengan peraturan regulator, jika perseroan hendak melakukan tindakan yang relatif material meski tidak dari segi value tetapi berpengaruh pada nilai saham, harus berdasarkan persetujuan RUPS.
"Kami memang tidak tahu waktu kita umumkan nanti, saham BCA terpengaruh atau tidak. Jadi, kami tak berani ambil risiko. Oleh sebab itu, harus persetujuan RUPS dulu, baru kami announce ke market," ujarnya pada Sabtu (23/2/2019).
Artinya, Jahja masih enggan membenarkan bahwa Bank Royal yang akan diakuisisi kendati nama itu sudah dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dia hanya kembali menyebutkan pastinya bank ini kelompok BUKU I dan bukan perusahaan terbuka.
Jahja juga memastikan bank yang akan diakuisisi tidak melebur kepada Bank BCA melainkan akan difokuskan pada satu segmen yang masih akan ditentukan peseroan di antaranya wealth management atau UMKM.
Pastinya, menurut dia, bank akuisisi tidak akan dijadikan sebagai bank digital karena pengembangan digital perseroan sendiri yang sudah cukup baik.
"Sebentar lagi kami rilis fitur pembukaan rekening tanpa perlu ke cabang. Jadi kan ya sudah tidak perlu lagi bank digital khusus," ujarnya.
Sisi lain, ketika ditanya persoal nilai akuisisi, dia enggan membeberkan. Pastinya, menurut Jahja total yang dipersiapkan dana untuk akuisisi dan anak perusahaan sebesar Rp4,5 triliun.