Bisnis.com JAKARTA -- PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM gencar meningkatkan penyaluran pembiayaan seiring pertumbuhan penyaluran pembiayaan hingga akhir 2018.
Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengatakan penyaluran sepanjang 2018 mencapai Rp15,4 triliun yang terbagi dari program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) senilai Rp10,4 triliun dan Rp4 triliun program Unit Layanan Modal Mikro (UlaMM).
Untuk menyalurkan pembiayaan sejumlah itu, PNM telah menyiapkan dana Rp10 triliun yang didominasi oleh penerbitan surat utang. Sisanya dipenuhi dari pinjaman perbankan dan pinjaman pemerintah.
“3 tahun ke depan selain ingin menambah nasabah, kami akan meningkatkan kualitas usaha nasabah kami,” katanya, Selasa (26/2).
Sepanjang 2018, PNM mencatatkan net lending tumbuh 136,4%, outstanding meningkat 79,1% dan NoA menanjak hingga 114,40%. Bisnis ULaMM, dalam 6 tahun terakhir telah mencapai angka NPL terendah yaitu kurang dari 3%.Per 25 Februari 2019, nasabah PNM Mekaar telah mencapai 4.258.907 dengan outstanding Rp5,89 triliun.
Pada tahun 2019 ini, PNM selalu melakukan pendampingan usaha dan meluaskan jejaring ultra mikro – UMKM dalam mendukung ketahanan ekonomi masyarakat dengan berfokus pada perluasan jangkauan layanan dan pendampingan nasabah. Tahun ini ditargetkan jumlah nasabah PNM Mekaar mencapai 4,75 juta nasabah dengan peningkatan siklus pembiayaan.
Bisnis Mekaar pun telah melampaui target untuk melayani 4 juta ibu prasejahtera di 30 Provinsi di Indonesia.
“Tentu hal ini tidak terlepas dari komitmen pendampingan insan PNM dalam membangun hubungan emosional dan memberikan pendampingan usaha kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah,” ujarnya.
Program PNM Mekaar telah mendapat apresiasi dari Presiden Joko Widodo dengan mengunjungi delapan lokasi, di Bogor, Tambora, Ciracas, Garut, Bekasi, Kemayoran, Muara Gembong dan Magetan