Bisnis.com, JAKARTA – Pertumbuhan premi asuransi properti sebagai bagian dari lini asuransi harta benda diproyeksikan masih landai pada tahun ini.
Hal tersebut disebabkan asuransi harta telah mencatatkan kontribusi terbesar bagi premi asuransi umum.
Hal tersebut disampaikan Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody Achmad kepada Bisnis, Selasa (05/03/2019).
Dia menjelaskan pada 2018 premi asuransi harta benda didorong oleh sektor komersial dan residensial.
Dody menjelaskan, pada 2018 terdapat peningkatan lahan industri dan pembangunan gedung-gedung industri yang mendorong sektor komersial. Adapun, Kenaikan penjualan rumah-rumah tipe menengah mendorong pertumbuhan sektor residensial.
Meskipun begitu, premi asuransi harta benda dinilai tidak akan tumbuh signifikan pada tahun ini karena telah mencatatkan kontribusi besar bagi premi asuransi umum. Di mana, berdasarkan data AAUI, premi asuransi harta benda pada 2018 mencapai Rp19,03 miliar atau tumbuh 2,7% dibandingkan 2017 senilai Rp18,53 miliar.
Baca Juga
"Karena kontribusinya sudah sangat besar bersama asuransi kendaraan, sehingga kalau ada peningkatan premi di lini bisnis ini [asuransi properti] tidak menyebabkan peningkatan rasio pertumbuhan yang sangat tinggi," ujar Dody kepada Bisnis.
Adapun, Direktur Utama PT Asuransi Wahana Tata (Aswata) Christian Wanandi memproyeksikan premi asuransi properti di perusahaannya dapat tumbuh 10% pada tahun ini. Target tersebut didorong oleh tumbuhnya sektor industrial yang memberi kontribusi besar bagi lini bisnis asuransi properti Aswata.
Dody menjelaskan, pertumbuhan premi tinggi justru berpotensi dicatatkan lini bisnis lain yang kontribusinya masih rendah terhadap asuransi umum. Hal tersebut dapat didorong oleh premi asuransi umum yang diproyeksikan akan tumbuh double digit pada tahun ini.
"Untuk proyeksi 2019 kami membuat estimasi total premi asuransi umum naik 10% dari 2018 dengan asumsi indikator keuangan pemerintah tercapai. Tetapi kami tidak membuat breakdown estimasi pertumbuhan per lini bisnis," ujar Dody kepada Bisnis.