Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Sukuk Ritel SR011 Diproyeksi Tembus Rp20 Triliun

Bank DBS Indonesia memproyeksi penjualan sukuk ritel seri SR011 akan mencapai lebih dari Rp20 triliun. Karakteristik sukuk ritel yang dapat diperdagangkan di pasar sekunder membuatnya diminati oleh investor.
DBS Group Holdings Ltd/Istimewa
DBS Group Holdings Ltd/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank DBS Indonesia memproyeksi penjualan sukuk ritel seri SR011 akan mencapai lebih dari Rp20 triliun. Karakteristik sukuk ritel yang dapat diperdagangkan di pasar sekunder membuatnya diminati oleh investor. 

Masa penawaran sukuk ritel SR011 berlangsung pada 1—16 Maret 2018. Kementerian Keuangan menetapkan kupon sebesar 8,05% per tahun dengan tenor 3 tahun. Instrumen investasi syariah tersebut dapat diperdagangkan di pasar sekunder 2 bulan setelah masa pembelian.  

VP Consumer Treasury Business Head DBS Indonesia Michael Gunnar Wenas mengatakan bahwa target penjualan SR011 di DBS Indonesia mencapai minimal Rp500 miliar. Menurutnya, jika seluruh 22 mitra distribusi dapat merealisasikan target penjualan dengan nilai yang sama, maka target pemerintah sudah terpenuhi. 

"Bank-bank besar, contohnya BCA itu bisa menjual Rp2 triliun. Saya rasa penjualan bisa melampaui target," ujarnya kepada Bisnis, belum lama ini. 

Wenas menambahkan secara historis penawaran sukuk ritel maupun Obligasi Ritel Indonesia (ORI) selalu lebih dari Rp20 triliun. Sementara itu, sukuk tabungan dan surat berharga ritel dapat menghimpun dana di kisaran Rp5 triliun—Rp7 triliun. Dengan kata lain, ujarnya, SR011 dapat menyerap dana dari masyarakat lebih dari Rp 20 triliun.   

Instrumen investasi syariah tersebut, menurutnya, memiliki kemungkinan dapat memberikan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan ORI yang akan diterbitkan pada semester II/2019. Pasalnya, ujarnya, Bank Indonesia telah memberikan sinyal penurunan suku bunga acuan pad kuartal II/2019. Dengan kata lain, kupon surat berharga ritel selanjutnya juga akan mengikuti penurunan suku bunga acuan tersebut. 

Wenas berujar perseroan juga akan menyerap dana dari instrumen SR008 yang akan jatuh tempo pada 10 Maret 2019. Walaupun kupon yang ditawarkan lebih kecil dari SR008, Wenas melihat minat investor terhadap SR011 tetap tinggi. 

Wenas mengemukakan kupon yang ditawarkan juga lebih menarik dari obligasi pemerintah bertenor 10 tahun sekitar 7,8%. Maka dari itu, Wenas menyampaikan perseroan kemungkinan akan menaikkan target penawarannya kepada pemerintah pada masa penawaran SR011. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Andi M. Arief

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper