Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Target Transaksi EDC BNI Tahun Ini Dipatok Rp107 Triliun

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. menargetkan pertumbuhan transaksi pada mesin electronic data capture atau EDC naik 94,5% yoy menjadi Rp107 triliun dari Rp55 triliun periode 2018.
Karyawan melayani nasabah di kantor cabang Bank BNI, di Jakarta, Senin (25/2)./Bisnis-Nurul Hidayat
Karyawan melayani nasabah di kantor cabang Bank BNI, di Jakarta, Senin (25/2)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. menargetkan pertumbuhan transaksi pada mesin electronic data capture atau EDC naik 94,5% yoy menjadi Rp107 triliun dari Rp55 triliun periode 2018.

VP E-Channel BNI Fajar Kusuma Nugraha mengatakan untuk mesin EDC tahun ini, perseroan memproyeksikan akan menambah 40.000 unit. Adapun pada periode Januari - Februari 2019, perseroan sudah mencatkan transaksi EDC Rp9,7 triliun atau naik 31% dari periode yang sama tahun lalu Rp7,4 triliun.

Sementara itu, untuk penambahan mesin EDC dalam 2 bulan pertama tahun ini, perseroan telah menambah sebanyak 9.000 unit. "Kami yakin transaksi akan naik karena saat ini kami sedang menggenjot transaksi melalui UMKM yang sudah dibagi dalam beberapa klaster. Ini akan efektif karena pada akhirnya mendorong [dana pihak ketiga atau DPK perseroan," katanya kepada Bisnis.com, belum lama ini.

Fajar mengemukakan sampai dengan saat ini komposisi dana merchant dari EDC pun rerata per tahunnya sudah mengambil porsi 30% - 40% dari total DPK. Di samping itu, jika target tahun ini terpenuhi diharapkan dapat menyumbang Rp460,4 miliar pendapatan komisi atau fee based income.

Menurut Fajar, dari total transaksi di EDC masih banyak atau sekitar 60% berasal dari kartu kredit. Peruntukannya juga lebih banyak di merchant yang berfungsi memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti makanan dan minuman, fesyen, hingga pengisian bensin untuk transportasi. 

Selain itu, convinience store seperti Indomaret dan Alfamaret juga terus bertumbuh secara pesat seiring dengan ekspansi yang dilakukan segmen industri tersebut.

Adapun, menurut Fajar, kinerja naik turunnya UMKM juga turut memengaruhi kinerja EDC. Alhasil, setiap tahunnya perseroan rerata menerima 300 - 400 unit mesin EDC yang kembali baik karena sudah tidak terpakai lantaran usahanya tutup.

"Beda kalau rusak, kami menjamin penggantian yang baru dalam dua hingga tiga hari setelahnya pasti mesin ditarik untuk diperbaiki atau diganti yang baru," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper