Bisnis.com, JAKARTA –Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank menerbitkan obligasi pertamanya di tahun ini senilai Rp3,86 triliun sebagai sumber dana untuk pembiayaan pada tahun ini. Selain itu, Indonesia Eximbank juga meluncurkan sukuk mudharabah senilai Rp441 miliar.
Berdasarkan informasi di laman PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), LPEI melakukan penawaran umum berkelanjutan melalui Obligasi Berkelanjutan Indonesia Eximbank IV dengan target dana yang akan dihimpun sebesar Rp26 triliun dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan Indonesia Eximbank I dengan target dana yang akan dihimpun sebesar Rp6 triliun.
Obligasi akan terbagi menjadi enam seri, yakni seri A senilai Rp147 miliar dengan tingkat bunga 7,35%, seri B senilai Rp935 miliar dengan tingkat suku bunga 8,4%, seri C senilai Rp1,52 triliun sebesar 8,90%, seri D senilai Rp278 miliar sebesar 9,25%, seri E senilai Rp349 miliar sebesar 9,50%, dan seri F senilai Rp625 miliar sebesar 9,80%.
Adapun sukuk mudharabah terbagi menjadi tiga seri, yakni seri A senilai Rp230miliar, seri B senilai Rp145 miliar, dan seri C Rp66 miliar dengan bagi hasil mengambang.
Di samping penerbitan obligasi dan sukuk mudharabah, Indonesia Eximbank juga tengah mengincar pinjaman sindikasi perbankan senilai US$900 juta dari bank asing.
Plt. Direktur Pelaksana LPEI Agus Windiarto, sebelumnya, mengatakan penjajakan pendanaan berguna untuk memenuhi kebutuhan pendanaan tahun ini yang total nilainya mencapai Rp32 triliun.
Sebanyak 44% akan dihimpun melalui sindikasi perbankan dari Singapura, Jepang, dan Taiwan. Saat ini, LPEI tengah memproses mandated lead arranger bank (MLAB) yang berjumlah sekitar tujuh bank.
“Untuk awal US$500 juta dulu. Kami harapkan [terealisasi] pada April atau Mei 2019. Selanjutnya mungkin pada Juli 2019 sebesar US$400 juta,” katanya dikutip Bisnis.com, Jumat (5/4/2019).
Adapun, total kebutuhan pendanaan LPEI tahun ini mencapai Rp32 triliun. Jika dibandingkan tahun lalu, target pendanaan mencapai Rp13 triliun ditambah dengan pinjaman dolar Amerika Serikat senilai US$1,3 miliar pada tahun lalu.