Bisnis.com, JAKARTA — Mastercard Indonesia menyambut positif posisi Indonesia yang menjuarai Global Muslim Travel Index. Hal ini dapat menjadi modal untuk perusahaan mengembangkan bisnis di Tanah Air.
Direktur Mastercard Indonesia Tommy Singgih mengatakan bahwa wisata bukan soal pembangunan infrastruktur secara fisik. Akan tetapi juga membutuhkan sokongan dari sistem pembayaran, utamanya wisatawan mancanegara.
“Sistem pembayaran harus mendukung untuk secara otomatis mengonversi valuta asing menjadi rupiah untuk memberikan kenyamanan bagi turis,” katanya usai acara pemaparan Global Muslim Travel Index di Jakarta, Selasa (9/4/2019).
Selain itu hal ini juga merupakan upaya perusahaan untuk mencari celah baru sistem pembayaran yang bisa digarap. Seperti diketahui setelah implementasi Gerbang Pembayaran Nasional, seluruh transaksi kartu debit nasabah perbankan dalam negeri dilakukan melalui empat perusahaan switching lokal yang telah terdaftar di Bank Indonesia.
“Kalau transaksi turis internasional ini tidak terkait GPN,” katanya.
Menurut Tommy saat ini pekerjaan rumah bersama adalah membangun infrastruktur sistem pembayaran hingga ke kabupaten. Pasalnya saat ini masih terpusat di kota-kota besar.
Baca Juga
Dalam hal tersebut Mastercard Indonesia akan terus menjalin kerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait, Otoritas Jasa Keuangan, dan perbankan yang termasuk di dalamnya bank pembangunan daerah.
BPD merupakan pasar yang terbilang menggiurkan bagi Mastercard Indonesia. Seperti diketahui banyak potensi wisata halal Indonesia yang berada di wilayah yang berada di bawah kekuasaan BPD.
