Bisnis.com, JAKARTA – PT Alami Fintek Sharia (Alami) membidik 20 persen penyaluran pembiayaan syariah dari 3.000 bisnis UMKM anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Jakarta Raya (Jaya).
CEO ALAMI Dima Djani mengatakan akan menggandeng Hipmi Jaya dalam memberikan akses pembiayaan usaha berbasis syariah berbasis teknologi bagi seluruh anggota Hipmi Jaya. Para pengusaha dapat mengakses pembiayaan lewat aplikasi mobile Jaya Connect yang khusus dirancang untuk para anggota Hipmi Jaya.
Melalui aplikasi tersebut, para pengusaha anggota Hipmi Jaya dapat menikmati kemudahan dalam mengajukan pembiayaan melalui platform Alami, mulai dari Rp50 juta sampai maksimal Rp2 miliar.
“Melalui kerjasama dengan Hipmi Jaya, Alami menargetkan dapat menyalurkan pembiayaan kepada 20 persen atau setara dengan 600 pengusaha. Kami menyadari bahwa upaya-upaya untuk mengenalkan keuangan syariah sangat diperlukan dari berbagai pihak,” tutur Dima seperti dikutip dari siaran pers, Rabu (29/5).
Dima mengatakan kerja sama ini sangat potensial bagi Alami karena pengusaha yang bernaung di bawah Hipmi Jaya berasal dari multi sektor, seperti konstruksi, industri kreatif, properti, dan ragam sektor lainnya.
Dima optimis kerja sama dengan HIPMI Jaya ini dapat berkontribusi untuk mencapai target senilai Rp80 miliar pada 2019 melalui produk invoice financing.
“Alami berharap mampu menghadirkan pengalaman pembiayaan syariah yang berkesan bagi anggota HIPMI Jaya dimana kami berharap dapat mendampingi perkembangan penerima pembiayaan (beneficiary) secara berkelanjutan,” tuturnya.
Alami merupakan penyelenggara peer-to-peer (P2P) lending berbasis syariah yang telah terdaftar di OJK yang khusus membidik komunitas UMKM. Dima menilai Hipmi Jaya merupakan mitra bisnis yang tepat, berkaca dari ekosistem organisasi HIPMI Jaya yang memiliki karakteristik pengusaha modern dan terbuka pada perkembangan teknologi.
Sejak diluncurkan pada tahun 2016, saat ini jumlah pengguna aktif aplikasi Jaya Connect selaras dengan jumlah keanggotan HIPMI Jaya yang mencapai 3.000 anggota.
Ketua Umum HIPMI Jaya Afifuddin Suhaeli Kalla mengatakan penandatangan nota kesepahaman ini juga menandai peresmian Alami sebagai mitra pembiayaan syariah pertama bagi HIPMI Jaya.
Hingga Mei 2019, jumlah perusahaan pembiayaan P2P berbasis syariah yang telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) masih sangat terbatas, yakni kurang dari 10 perusahaan. Angka ini masih jauh jika dibandingkan perusahaan pembiayaan P2P lending konvensional yang lebih dari 100 perusahaan.
“Kerja sama ini dapat menjadi gerbang penetrasi pembiayaan syariah yang prospektif, karena privilege Alami sebagai penyedia pembiayaan P2P lending berbasis syariah pertama di Hipmi Jaya dapat menjadi referensi utama bagi para anggota kami,” ujarnya.