Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. berupaya meningkatkan volume remitansi BNI dari Jepang ke Indonesia dengan merangkul perusahaan remitansi Global Unidos Co. Ltd atau Kyodai Remittance.
Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan remitansi BNI khususnya bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja di Jepang.
Direktur Bisnis Tresuri dan Internasional BNI Rico Rizal Budidarmo mengatakan kerjasama ini merupakan wujud komitmen BNI sebagai agent of development untuk meningkatkan devisa negara dengan memberikan layanan terbaik bagi diaspora dan PMI di Jepang.
Dengan semakin lengkapnya fasilitas pengiriman uang ke Indonesia tersebut maka proses tranfer dana menjadi yang lebih mudah, cepat, aman, dan dapat dilakukan dari seluruh penjuru Jepang. Kondisi tersebut diharapkan dapat mendorong para PMI untuk menjadikan BNI sebagai bank penampung dana simpanannya.
"Lebih dari 45.000 pekerja asal Indonesia saat ini bekerja di berbagai sektor seperti pertanian, manufaktur, dan perikanan di Jepang," katanya melalui siaran pers, Senin (24/6/2019).
Kyodai Remittance merupakan perusahaan remitansi dengan 17 kantor cabang di seluruh Jepang meliputi Tokyo, Osaka, Fukuoka, Okinawa, Shiga, dan Gunma. Perusahaan ini mendapatkan didukung dari lebih 27.000 ATM Japan Post Bank.
Rico mengemukakan sampai dengan bulan Mei 2019, volume bisnis remitansi BNI dari PMI mengalami pertumbuhan sebesar 29,61% secara yoy. Khusus untuk transaksi pada Ramadan tumbuh 58,73% yoy apabila dibandingkan dengan volume transaksi Ramadan tahun lalu
Pemimpin Divisi Internasional BNI Eko Setyo Nugroho mengatakan ke depan perseroan akan lebih intensif menjalin kerjasama dan membuat program marketing dengan remittance company di luar negeri melalui Kantor Cabang LN yakni Singapore, Hongkong, Jepang, Korea, New York dan London, serta Remittance Representative BNI di LN yakni Malaysia, Taiwan, Hongkong, Korea, Saudi, Qatar, UAE dan Belanda.
"Selain itu, BNI juga meningkatkan kerjasama dengan instansi-instansi pemerintah di dalam negeri, Lembaga Pendidikan dan Ketrampilan PMI serta optimalisasi outlet-outlet penerima kiriman uang di dalam negeri agar menjaga tren pertumbuhan remitansi yang baik tahun ini," katanya.
Adapun hingga saat ini empat negara penyumbang transaksi remitansi terbesar perseroan adalah Malaysia, Taiwan, Hong Kong, dan Arab Saudi.
Sementara itu, pada tahun ini perseroan menargetkan kinerja bisnis remitansi tumbuh hingga 20% yoy atau lebih tinggi dari tahun lalu yang berhasil mencatkan volume transaksi naik 14,2% yoy dan slip 19,9% yoy.
Sebelumnya, BNI mencatatkan volume transaksi remitansi sebesar US$85,3 miliar per Desember 2018, nilai tersebut tumbuh sebesar 14,2% yoy.