Bisnis.com, JAKARTA--PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menyatakan kuota penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi dengan skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan atau FLPP tahun ini telah habis.
Direktur Konsumer Bank BRI Handayani menyatakan, permintaan KPR untuk rumah subsidi cukup tinggi. Pada tahun ini, perseroan mendapatkan kuota KPR FLPP sebanyak 3.000 unit.
"Kami baru tandatangani PKO [Perjanjian Kerja Sama Operasi] , kami dikasih tambahan lagi 394 lagi unit, karena permintaan memang banyak," katanya, Senin (20/8/2019).
Handayani menuturkan, perseroan akan mengoptimalkan penyaluran KPR subsidi tersebut bersama dengan kedua anak usaha, yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. dan PT Bank BRI Syariah Tbk.
Lebih lanjut, Handayani mengatakan, perseroan berencana mengambil peran lebih pada tahun depan untuk mendapatkan alokasi penyaluran KPR subsidi dari pemerintah.
Pasalnya, menurut dia, jumlah gap kebutuhan rumah secara nasional masih cukup besar.
Adapun, hingga Juni 2019, perseroan mencatatkan penyaluran KPR sebesar Rp29,8 triliun atau timbuh 23,7% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.