Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank BRI Syariah Tbk. telah berhasil menyalurkan Kredit Perumahan Rakyat dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) sebanyak 70 persen dari target hingga saat ini.
BRI Syariah sepanjang 2019 ditargetkan mampu menyalurkan KPR FLPP 6.898 unit rumah ke masyarakat. Volume KPR FLPP yang dimiliki BRI Syariah tahun ini mencapai Rp729,9 miliar.
Menurut Direktur Bisnis Ritel BRI Syariah Fidri Arnaldy, minat masyarakat untuk mendapat KPR FLPP cukup tinggi. Karena alasan itu BRI Syariah ikut meramaikan Pameran Perumahan Rakyat dan Festival Kuliner Hapernas 2019 yang baru saja selesai diselenggarakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 27-28 Agustus lalu.
“BRIsyariah sudah tujuh tahun menyalurkan KPR FLPP. Kami menjadi Bank Umum Syariah yang paling banyak menyalurkan KPR FLPP. Ini artinya kami mendukung penuh Program Satu Juta Rumah yang diinisiasi pemerintah,” kata Fidri dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Kamis (29/8/2019).
Berdasarkan informasi BRI Syariah, pada 2018 pemerintah telah berhasil merealisasikan KPR untuk kepemilikan lebih dari 1 juta rumah. Hampir 70 persen dari rumah yang disalurkan diperuntukkan kepada kelompok Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
BRI Syariah sudah menjadi bank penyalur KPR bersubsidi mulai tahun 2012. Sejak itu BRIsyariah sudah menyalurkan lebih dari 27.216 unit.
KPR bersubsidi diperuntukkan bagi masyarakat yang belum pernah memiliki rumah dan belum pernah menerima FLPP dari Kementerian PUPR. Harga rumah yang bisa difasilitasi pembiayaannya adalah rumah sederhana dengan maksimal luas lantai 36 meter persegi. Fasilitas ini diperuntukkan bagi rumah dengan harga Rp130-Rp140 juta.
Jika seseorang hendak mengajukan KPR FLPP melalui BRI Syariah, maka ia harus terlebih dahulu memiliki rekening di bank ini. “Syaratnya harus buka Tabungan Faedah BRISyariah iB untuk aktifitas transaksi,” kata Sekretaris Perusahaan BRI Syariah Mulyatno Rahmanto kepada Bisnis.