Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penurunan Suku Bunga Tak Segera Pengaruhi Penyaluran Kredit

Kepala Riset LPPI Lando Simatupang menyampaikan masih ada ketidakpastian baik dari sektor riil maupun dari industri perbankan dari sisi likuiditas. Hal ini membuat relaksasi aturan suku bunga tidak memberi efek cepat pada peningkatan kredit.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo

Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) menilai pemangkasan suku bunga acuan sudah tepat. Hanya saja, langkah Bank Indonesia tersebut tidak serta merta dapat berdampak ke peningkatan penyaluran kredit dalam waktu dekat.

Kepala Riset LPPI Lando Simatupang menyampaikan masih ada ketidakpastian baik dari sektor riil maupun dari industri perbankan dari sisi likuiditas. Hal ini membuat relaksasi aturan suku bunga tidak memberi efek cepat pada peningkatan kredit.

“Ini [pemangkasan suku bunga acuan] merupakan kebijakan yang perlu diambil. Cuma transmisi penurunan suku bunga kredit, masih perlu waktu. Masih banyak ketidakpastian,” katanya, Kamis (19/9/2019).

Sebagai informasi, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan suku bunga acuan alias BI 7-Day Repo Rate (BI7DRR) September 25 basis poin menjadi 5,25 persen.

Selain itu, suku bunga Deposit Facility furun sebesar 25 bps menjadi sebesar 4,5 persen, dan suku bunga Lending Facility turun sebesar 25 bps menjadi 6 persen.

Senada, Ekonom Institute for Development Economics Finance (Indef) Bhima Yudistira menjelaskan kondisi likuiditas yang masih cukup ketat akan menjadi efek negatif dari langkah BI tersebut.

Bank akan menjaga likuiditas terlebih dahulu, sebelum menyusun rencana peningkatan fungsi intermediasinya. Apa lagi, pada akhir tahun kondisi likuiditas perbankan akan semakin ketat, begitu juga dengan persaingan penghimpunan likuiditasnya.

“Tanpa adanya stimulus di likuiditas, maka dampak aksi regulator tadi akan lambat dirasakan ke pertumbuhan kredit,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper