Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank BRI Syariah Tbk. mengandalkan kerja sama yang telah dijalin dengan sejumlah institusi untuk menggenjot pendapatan operasional non-bagi hasil atau fee based income (FBI).
Corporate Secretary BRI Syariah Mulyatno Rahmanto mengatakan, selama ini pendapatan komisi perusahaannya banyak berasal dari transaksi di berbagai layanan elektronik, serta pembukaan tabungan dan giro. Selain itu, BRI Syariah juga banyak mendapat FBI dari penyaluran gaji aparatus sipil negara, anggota TNI dan Polri.
“Untuk meningkatkan fee based income, kami terus menjalin kerja sama dgn berbagai institusi. Mengoptimalkan fungsi BRI Syariah yang telah ditunjuk dan dipercaya pemerintah dalam menyalurkan gaji PNS, TNI dan Polri menjadi salah satu entry gate bagi kami untuk meningkatkan tabungan maupun giro dan pada akhirnya dapat meningkatkan fee based income,” ujar Mulyatno kepada Bisnis, Jumat (4/10/2019).
Hingga September 2019 sudah ada 146 institusi yang menjalin kerja sama dengan BRI Syariah untuk pembayaran gaji. Dari kerja sama itu, jumlah nasabah tabungan anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. ini tumbuh 24,4% secara tahunan (year-on-year/yoy) di akhir Juni 2019.
Pada periode yang sama BRI Syariah juga mampu meningkatkan pendapatan komisi sebesar 46,74% yoy. Kenaikan ini di atas angka rata-rata industri pada periode yang sama.
Menurut Mulyatno, ke depan BRI Syariah akan mengembangkan ekosistem digital untuk meningkatkan pendapatan komisi. Dia menyebut ada sejumlah fitur menarik yang bisa dimanfaatkan nasabah melalui layanan digital BRI Syariah seperti pembayaran zakat, isi ulang uang elektronik, serta isi ulang layanan pembayaran digital.
“Untuk memfasilitasi kebutuhan nasabah, BRIS Online juga bisa digunakan untuk top up uang elektronik seperti Gopay, Ovo dan Paytren. Fitur menarik ini yang kami percaya akan menaikkan fee based income,” tuturnya.