Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap) akan menerbitkan obligasi dalam skema Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) tahap 1 dengan target indikatif Rp 1 triliun sebagai upaya mendiversifikasi sekaligus memperbaiki struktur pendanaan bank dalam jangka panjang.
Obligasi yang merupakan bagian dari rencana PUB sebesar Rp4 triliun hingga 2022 menawarkan kupon yang berkisar 7,90% - 8,35%. Untuk komposisi kupon dalam struktur PUB tahap 1 tersebut mengacu penawaran yang masuk dari investor.
Direktur Utama Bank Mantap Josephus K. Triprakoso mengatakan aksi korporasi ini merupakan inisiatif perseroan untuk mendukung kesinambungan bisnis ke depan serta mengantisipasi persaingan industri perbankan yang semakin ketat.
“Obligasi tersebut dibagi menjadi dua seri, yaitu Seri A dengan tenor 3 tahun dan Seri B dengan tenor 5 tahun. Seri A ditawarkan dengan tingkat kupon sebesar 7,90% hingga 8,10% dan Seri B ditawarkan dengan tingkat kupon sebesar 8,10% hingga 8,35% per tahun, serta kupon dibayarkan setiap triwulan.” Ungkap Jos dalam paparan publik atas PUB Tahap I tersebut di Hotel Fairmont Jakarta, Rabu (23/10).
Pada saat yang sama SEVP Finance, Retail & Digital Banking Bank Mantap Fajar Ari Setiawan menuturkan, dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil rating atas obligasi oleh PT Fitch Rating Indonesia dengan peringkat AA dan perusahaan yang menjadi penjamin pelaksana emisi dan penjamin emisi obligasi adalah PT Mandiri Sekuritas, PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas dan PT Danareksa Sekuritas.
“Masa penawaran awal obligasi [book building] tahap I akan dilakukan pada 23 Oktober hingga 6 November 2019. Selanjutnya, distribusi obligasi secara elektronik direncanakan akan dilakukan pada tanggal 26 November 2019 dengan target pencatatan di Bursa Efek Indonesia pada 27 November 2019.“ tutur Fajar.
Baca Juga
Adapun Fajar menambahkan, Bank Mantap mencari likuiditas di pasar modal karena pertumbuhan kredit yang ekspansif. Pada akhir bulan Agustus 2019 kredit yang diberikan mencapai Rp 18,69 triliun, tumbuh 34,6 persen dari periode tahun lalu.
Pertumbuhan kredit yang lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan DPK menyebabkan rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to funding ratio (LFR) mencapai 93,38 persen per tanggal 31 Agustus 2019. Diharapkan dengan terbitnya obligasi tahap 1 ini dapat menekan rasio LFR dengan proyeksi akhir tahun 2019 di angka 90,50 persen.
Sebagai informasi, Bank Mantap merupakan bentuk sinergi untuk negeri dari dua BUMN yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT Taspen (Persero) yang sebelumnya bernama Bank Sinar Harapan Bali dan secara resmi berganti nama menjadi Bank Mandiri Taspen per tanggal 23 Desember 2017 seiring dengan keluarnya ijin dari Otoritas Jasa Keuangan untuk penggunaan nama baru tersebut.
Sampai dengan akhir bulan Agustus 2019 total aset yang dimiliki Bank Mantap di posisi Rp 24,55 triliun atau tumbuh sekitar 41,7 persen, sedangkan posisi dana pihak ketiga mencapai Rp 18,37 triliun atau tumbuh sampai dengan 40,5 persen.
Adapun, untuk penyaluran kredit berkisar Rp 18,69 triliun atau meningkat sampai 34,6 persen, khusus untuk penyaluran kredit pensiunan sebesar Rp 17,32 triliun dengan persentase tumbuh 41,3 persen, sedangkan laba bersih yang dihasilkan sebesar Rp270,7 miliar naik sampai dengan 19,6 persen dari periode tahun sebelumnya.