Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ruang Transmisi Penurunan Suku Bunga Berpotensi Terhambat

Menurut Wisnu, transmisi penurunan suku bunga acuan bakal terhambat karena bank masih perlu memperbaiki kualitas aset sebelum menyesuaikan suku bunga bank dalam rangka mengejar pertumbuhan.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan penjelasan pada jumpa pers mengenai hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (21/3/2019). Bank Indonesia memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate (BI 7DRR) sebesar 6,00 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen. Bisnis/Nurul Hidayat
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan penjelasan pada jumpa pers mengenai hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (21/3/2019). Bank Indonesia memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate (BI 7DRR) sebesar 6,00 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen. Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA–Ekonom Bank Danamon Wisnu Wardana memproyeksikan transmisi penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) kepada sektor perbankan bakal terhambat.

"Situasi ini akan mirip dengan yang pernah terjadi pada 2015-2017," ujar Wisnu, Kamis (24/10/2019).

Menurut Wisnu, transmisi penurunan suku bunga acuan bakal terhambat karena bank masih perlu memperbaiki kualitas aset sebelum menyesuaikan suku bunga bank dalam rangka mengejar pertumbuhan.

Lebih lanjut, ruang bagi BI untuk kembali memperlonggar moneter akan semakin kecil dan BI pun disarankan untuk menahan diri.

Namun, BI masih tetap dapat melanjutkan pelonggaran moneter apabila bank sentral di level global terus melanjutkan pelonggaran moneter.

Seperti diketahui, BI kembali memangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps dari 5,25% menjadi 5%.

Selain itu, suku bunga deposit facility juga turun sebesar 25 bps menjadi sebesar 4,25%, dan suku bunga lending facility turun sebesar 25 bps menjadi 5,75%.

Ke depan, Wisnu mengatakan bahwa BI diproyeksikan akan tetap memperhatikan perkembangan ekonomi global dan domestik dalam rangka memanfaatkan ruang yang ada untuk kembali mengeluarkan kebijakan yang akomodatif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhamad Wildan
Editor : Achmad Aris
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper