Bisnis.com, JAKARTA–Ekonom Bank Danamon Wisnu Wardana memproyeksikan transmisi penurunan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) kepada sektor perbankan bakal terhambat.
"Situasi ini akan mirip dengan yang pernah terjadi pada 2015-2017," ujar Wisnu, Kamis (24/10/2019).
Menurut Wisnu, transmisi penurunan suku bunga acuan bakal terhambat karena bank masih perlu memperbaiki kualitas aset sebelum menyesuaikan suku bunga bank dalam rangka mengejar pertumbuhan.
Lebih lanjut, ruang bagi BI untuk kembali memperlonggar moneter akan semakin kecil dan BI pun disarankan untuk menahan diri.
Namun, BI masih tetap dapat melanjutkan pelonggaran moneter apabila bank sentral di level global terus melanjutkan pelonggaran moneter.
Seperti diketahui, BI kembali memangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps dari 5,25% menjadi 5%.
Selain itu, suku bunga deposit facility juga turun sebesar 25 bps menjadi sebesar 4,25%, dan suku bunga lending facility turun sebesar 25 bps menjadi 5,75%.
Ke depan, Wisnu mengatakan bahwa BI diproyeksikan akan tetap memperhatikan perkembangan ekonomi global dan domestik dalam rangka memanfaatkan ruang yang ada untuk kembali mengeluarkan kebijakan yang akomodatif.