Bisnis.com, JAKARTA – Roadmap Pengembangan dan Penguatan Perusahaan Pembiayaan 2024-2028 menargetkan pangsa pasar pembiayaan multifinance sektor produktif mencapai 49% sampai 51% pada 2028.
Sampai dengan Mei 2025, porsi pembiayaan multifinance ke sektor produktif mencapai 46,47% dari total piutang pembiayaan multifinance sebesar Rp504,58 triliun.
Suwandi Wiratno, Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) optimis target tersebut dapat dicapai industri multifinane. Apalagi, pertumbuhan pembiayaan produktif multifinance saat ini trennya sedang bagus.
"Apakah bisa dicapai? Pasti. Karena jumlahnya debitur kita yang untuk mengambil kendaraan bermotor dan mobil yang tadinya konsumtif menjadi kita transaksikan atau kita ubah jadi produktif, ya tentu kami optimis. Jadi 51% itu tenttu kita akan kerjakan bersama-sama sesuai roadmap," kata Suwandi, Rabu (9/7/2025).
Suwandi melihat pembiayaan produktif multifinance seperti pembiayaan modal kerja bisa menjadi alternatif bagi industri pembiayaan di tengah melemahnya pasar otomotif. Seperti diketahui, portofolio pembiayaan multifinance sekitar 70% didominasi oleh pembiayaan kendaraan.
"Sudah menjadi alternatif. Tapi kembali lagi, kalau [pembiayaan] sektor modal kerja tapi untuk penggunaan produktif kan juga akan dilihat oleh masing-masing yang meminjam. Kalau bisnis [kegiatan usaha] sedang tidak ada, ya dia tidak pakai [mengajukan pembiayaan]," ujarnya.
Baca Juga
Berdasarkan statistik OJK kulartal I/2025, pertumbuhan pembiayaan modal kerja jauh berada di atas pembiayaan investasi dan pembiayaan multiguna. Dalam periode ini, pembiayaan modal kerja tumbuh 11,07% year on year (YoY) menjadi Rp51,69 triliun. Sementara itu, pembiayaan investasi hanya tumbuh 3,40% YoY dengan nilai Rp173,77 triliun, sedangkan pembiayaan multiguna tumbuh hanya 3,28% YoY dengan nilai Rp255,08 triliun.
"[Pembiayaan produktif] ini akan tetap menjadi bagian daripada kita punya produk, dan produk ini memang yang juga tumbuhnya paling banyak," tegasnya.
Sebagai informasi, porsi pembiayaan produktif multifinance sebesar 46,47% per Mei 2025 tersebut telah memenuhi target Peta Jalan Multifinacne dalam fase II 2026-2027. Peta Jalan ini dibagi menjadi tiga fase dengan masing-masing target porsi pembiayaan produktif.
Pada fase I (2024-2025), pangsa pembiayaan sektor produktif mencapai 44% sampai 45%. Kemudian pada fase II (2026-2027) pangsa pembiayaan sektor produktif ditargetkan mencapai 46% sampai 48%. Dan terakhir pada fase III (2028) pangsa pembiayaan sektor produktif ditargetkan mencapai 49% sampai 51%.
Sebelumnya, Kepala Ekesekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) Agusman mengatakan Peta Jalan Multifinance yang telah dirilis OJK akan menjadi landasan industri mendorong pembiayaan sektor produktif.
"Roadmap ini mengacu pada empat pilar kunci. Pilar pertama adalah penguatan ketahanan dan daya saing, pilar kedua pengembangan elemen-elemen di dalam ekosistem industri, pilar ketiga adalah akselerasi transformasi digital, dan pilar keempat adalah pengaturan pengawasan dan perizinan," kata Agusman.