Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bukopin Targetkan Dana Rp2,5 Triliun Dari Penerbitan Saham Baru

PT Bank Bukopin Indonesia Tbk. menyampaikan potensi masuknya dana segar dari Penawaran Umum Terbatas (PUT) V mencapai Rp2,5 triliun. Emiten berkode BBKP upaya ini dilakukan guna memperkuat modal serta mendukung ekspansi bisnis tahun depan.
Nasabah bertransaksi di banking hall Bank Bukopin di Jakarta, Senin (1/7/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Nasabah bertransaksi di banking hall Bank Bukopin di Jakarta, Senin (1/7/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Bukopin Indonesia Tbk. menyampaikan potensi masuknya dana segar dari Penawaran Umum Terbatas (PUT) V mencapai Rp2,5 triliun. Emiten berkode BBKP upaya ini dilakukan guna memperkuat modal serta mendukung ekspansi bisnis tahun depan.

Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk. Eko Rachmansyah Gindo menyampaikan manajemen saat ini tengah berdiskusi dengan para pemegang saham. Namun, jika harga saham bertipe kelas B sama dengan PUT tahun lalu yakni Rp 570 per lembar saham, maka total suntikan modal bisa mencapai Rp 2,5 triliun.

"Ini kami masih sedang membicarakannya dengan pemegang saham. Tapi kalau harganya sama seperti tahun lalu, suntikan dana bisa mencapai Rp2,5 triliun," katanya seusai rapat pemegang saham di Jakarta, Kamis (24/10/2019).

Eko masih belum dapat memastikan komitmen pemegang saham dalam mengambil haknya dalam PUT kali ini.  "Rapat umum pemegang saham baru langkah awal agar bisa bergerak. Nantilah, kami masih harus menunggu pembicaraan berikutnya, karena prosesnya masih panjang," ujarnya.

Sebagai informasi, pada PUT IV (rights issue) Bank Bukopin pada 29 Juni 2018 perseroan menerbitkan saham kelas B sebanyak 2,73 miliar dengan harga penawaran Rp 570/saham.

Saat itu, KB Kookmin Bank menjadi pembeli siaga (standby buyer), sedangkan Bosowa Corporindo sebagai pemegang saham pengendali perseroan menyatakan tidak akan melaksanakan haknya dalam PUT IV.

Direktur Keuangan dan Perencanaan Bank Bukopin M. Rachmat Kaimuddin menyampaikan dana segar tersebut diproyeksikan masuk pada kuartal pertama tahun depan.

"Sebenarnya, akhir tahun ini pun bisa. Tapi menurut saya jika menggunakan buku Agustus, maka realisasinya pada kuartal pertama tahun depan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper