Bisnis.com, JAKARTA — Perbankan syariah, baik bank umum syariah (BUS) dan unit usaha syariah (UUS) memacu pembiayaan segmen korporasi melalui skema sindikasi guna mengejar pertumbuhan pembiayaan akhir tahun.
Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P. Djajanegara mengatakan, UUS bersama induk cukup kolaboratif dalam meningkatkan daya saing di segmen korporasi.
“Kami punya satu pipeline lagi. Kami bersama-sama induk sedang merealisasikan satu pembiayaan di bidang perhubungan di akhir tahun ini,” katanya kepada Bisnis, belum lama ini.
Total pembiayaan sindikasi CIMB Niaga pada kuartal ketiga tahun ini tercatat Rp21,43 triliun, naik 25,58% dari posisi awal tahun Rp17,05 triliun. Porsi UUS berkisar antara 30% – 40% dari total sindikasi tersebut.
Pandji menyampaikan, perseroan menunggu realisasi proyek yang lebih besar pada tahun depan. Menurutnya, geliat ekonomi pada pemerintahan baru akan lebih kuat dibandingkan tahun ini yang penuh dinamika politik.
Direktur Bisnis SME dan Komersial PT Bank BNI Syariah Dhias Widhiyati mengatakan hingga September 2019 realisasi pembiayaan sindikasi BNI Syariah tercatat sebesar Rp 1,54 triliun, didominasi oleh sektor infrastruktur dan kelistrikan.
Baca Juga
Dhias memproyeksikan pembiayaan sindikasi perseroan masih akan meningkat mencapai Rp4 triliun sampai akhir 2019.
Direktur Utama PT Bank BCA Syariah John Kosasih juga menyebutkan, perseroan masih memiliki pipeline pembiayaan sindikasi senilai Rp200 miliar menjelang akhir tahun 2019.
Selain itu, perseroan juga telah memiliki pipeline pembiayaan sindikasi senilai Rp200 miliar yang akan dicairkan pada awal tahun 2020 untuk PT PLN (Persero) dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
“Sindikasi sementara PLN, ada lagi Jasamarga tapi belum cair. Rencana awal tahun sekitat Rp200 miliar. Ini ada rencana cair Rp200 miliar lagi menjelang akhir tahun,” katanya.
John menambahkan, potensi perbankan syariah untuk menggarap pembiayaan dengan skema sindikasi masih sangat besar, terutama saat ini di sektor infrastruktur.
PT Bank Jabar Banten Syariah (BJBS) mencatat penyaluran pembiayaan sindikasi sebesar Rp244,42 miliar per September 2019.
Direktur Utama BJBS Indra Falatehan mengatakan nilai tersebut tumbuh 5,5% dibandingkan capaian hingga akhir tahun 2018 lalu yang senilai Rp231,85 miliar.
Indra memproyeksikan, penyaluran pembiayaan sindikasi perseroan dapat mencapai Rp360,49 miliar hingga akhir tahun 2019.
Menjelang akhir tahun, masih ada tiga pipeline pembiayaan yang akan dicairkan untuk proyek jalan tol.
Ketiga perusahaan pengelola tol itu yakni PT Trans Jawa Paspro Jalan Tol senilai Rp16,40 miliar, PT Cimanggis Cibitung Tollways senilai Rp19 miliar, dan PT Jasamarga Balikpapan Samarinda Rp83 miliar. “Insyaallah pipeline pembiayaan sindikasi sampai dengan akhir tahun masih ada sekitar Rp118,40 miliar,” tutur Indra.