Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Potensi Zakat Rp200 Triliun, KNKS Baru Bisa Gaet Rp8 Triliun

Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) tengah mempersiapkan platform aplikasi online guna mengoptimalkan uang zakat yang memiliki potensi sekitar Rp200 triliun.
Presiden Joko Widodo (kiri) berjabat tangan dengan petugas usai melakukan pembayaran zakat mal di Istana Negara, Jakarta, Kamis (16/5/2019). Presiden membayar zakatnya sebesar Rp55 juta./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay
Presiden Joko Widodo (kiri) berjabat tangan dengan petugas usai melakukan pembayaran zakat mal di Istana Negara, Jakarta, Kamis (16/5/2019). Presiden membayar zakatnya sebesar Rp55 juta./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA - Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) tengah mempersiapkan platform aplikasi online guna mengoptimalkan uang zakat yang memiliki potensi sekitar Rp200 triliun.

Direktur Eksekutif KNKS Ventje Rahardjo menyampaikan optimalisasi pengumpulan zakat secara benar saat ini masih minim. KNKS baru dapat mendata zakat dari seluruh Tanah Air sekitar Rp8 triliun.

"Dana zakat yang terkumpul saat ini masih sangat minim. Kita masih terus mendata dan mencoba peningkatan penggalangan zakat yang Islamic Development Bank bilang itu bisa Rp200 triliun," katanya, dalam Konferensi Pers KNKS, Selasa (12/11/2019).

Dia menjelaskan, tahun ini KNKS telah mulai bekerja sama dengan beberapa lembaga, seperti universitas serta pemerintah daerah untuk mempelajari sistem pembayaran dan pengumpulan zakat masyarakat. 

Setelah data terkumpul nantinya, KNKS akan memperluas basis penelitian hingga ke kecenderungan masing-masing masyarakat daerah dalam berzakat. 

"Pada tahap akhir semua akan kami arahkan ke platform digital, sehingga semua bisa terpantau secara realtime, baik pengumpulan hingga pemanfaatannya."

Namun, Ventje menyampaikan skema pemanfaatan dana zakat akan lebih mementingkan masyarakat kurang mampu di daerah sekitar Muzakki (pembayar zakat). Pasalnya, konsep bantuan zakat mendahulukan orang kekurangan yang ada di sekitar orang berlebih. "Kemiskinan itu tanggung jawab dari tentangannya," tegas Ventje.

Di samping itu, Ventje menyampaikan KNKS juga mendorong lembaga-lembaga terkait untuk mengukur besar nilai wakaf masyarakat. Meski tak memiliki angka prediksi terkait besarannya, tetapi Ventje menyampaikan wakaf tidak akan kalah besar seperti zakat.

"Makanya kita coba untuk hitung dulu. kami kerja sama dengan pihak universitas dan lembaga terkait untuk ini," ucapnya.

Ventje menyampaikan, selain membuat platform online memudahkan masyarakat menyalurkan wakaf, KNKS juga akan nantinya berencana membuat lembaga independen untuk mengelola seluruh dana wakaf ini.

"Karena wakaf nanti bukan hanya bentuk tanah, tetapi bisa cash atau bahkan saham dan sukuk. Itu perlu orang profesional," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper