Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Salim Group Resmi Menjadi Pemegang Saham Pengendali Bank Ina

Anthony Salim resmi menjadi pemegang saham pengendali (ultimate shareholder) PT Bank Ina Perdana Tbk. bersama Pieter Tanuri.
Gedung PT Bank Ina Perdana Tbk/Istimewa
Gedung PT Bank Ina Perdana Tbk/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Anthony Salim resmi menjadi pemegang saham pengendali (ultimate shareholder) PT Bank Ina Perdana Tbk. bersama Pieter Tanuri.

Posisi ultimate shareholder diraih Anthony Salim pasca adanya perubahan pemegang saham pengendali (PSP) Bank Ina. Berdasarkan keterbukaan informasi perseroan, saat ini satu perusahaan anggota Salim Group telah menjadi PSP Bank Ina.

Perusahaan yang dimaksud adalah PT Indolife Pensiontama. Sebelumnya, PSP Bank Ina hanya dipegang oleh PT Philadel Terra Lestari, perusahaan milik Pieter Tanuri.

Ultimate shareholder Bank Ina sekarang ada dua, yakni Anthony Salim dan Pieter Tanuri,” ujar Sekretaris Perusahaan Bank Ina Ria Sari Sidabutar kepada Bisnis, Selasa (14/1/2020).

Menurutnya, kepemilikan saham tidak ada perubahan dibandingkan dengan posisi tahun lalu. Kepastian menjadi PSP ini ditetapan oleh OJK baru-baru ini.

Berdasarkan laporan kinerja perseroan, hingga September 2019 Philadel Terra Lestari menguasai 9,64% saham Bank Ina. Kemudian, Indolife Pensiontama memegang 22,47% saham anggota BUKU II ini.

Sebelum Anthony Salim menjadi ultimate shareholder, Pieter Tanuri menjadi PSPT tunggal Bank Ina. Posisi Pieter yang seorang diri menjadi PSPT terjadi sejak Juni 2019, pasca Oki Widjaja tak lagi menjadi ultimate shareholder perseroan.

Hingga kuartal III/2019 Bank Ina tercatat memiliki modal inti Rp1,149 triliun. Nilai tersebut turun tipis 0,94% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Emiten berkode BINA ini berhasil mengantongi laba bersih senilai Rp4,17 miliar pada periode tersebut atau tumbuh 10,02% yoy.  Dalam menjalankan fungsi intermediasinya, Bank Ina berhasil menyalurkan kredit Rp2,29 triliun pada periode yang sama atau tumbuh 30,43% yoy.

Bank Ina juga mencatat kenaikan total aset 17,36% yoy menjadi Rp4,52 triliun. Kenaikan ini ditopang tumbuhnya dana pihak ketiga (DPK) yang dikelola perseroan sebesar 23,47% yoy menjadi Rp2,53 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper