Bisnis.com, JAKARTA - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan atau saat ini lebih dikenal dengan BP Jamsostek mencatat telah meraih 55,2 juta peserta hingga akhir 2019 lalu.
Direktur Utama BP Jamsostek Agus Susanto menyebutkan jumlah peserta ini naik 9,1 persen dibandingkan periode sama tahun lalu. Jumlah ini juga setara 60,7 persen pekerja di Indonesia yang seharusnya terlindungi program asuransi wajib ini.
Direktur Utama BP Jamsostek Agus Susanto dalam keterangan resminya menjelaskan total 55,2 juta pekerja itu telah mencakup 60,7% dari seluruh pekerja di Indonesia yang eligible sebagai peserta.
“Walaupun dinamika kepesertaan cukup tinggi tahun lalu, BP Jamsostek telah berhasil mengakuisisi 23,6 juta peserta [baru] di sepanjang 2019," terang Agus dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (31/1/2020).
Agus yang sebelumnya merupakan bankir di CIMB Niaga itu menjelaskan jumlah peserta ini berasal dari 681.400 perusahaan di seluruh Indonesia. Jumlah perusahaan yang menjadi peserta ini tumbuh 21,6% secara tahunan (yoy).
Tidak hanya fokus pada pekerja di dalam negeri, BP Jamsostek juga memberikan perlindungan kepada Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Baca Juga
Perlindungan kepada para PMI ini dimulai sejak masa persiapan kerja, penempatan kerja, hingga kembali ke tanah air selepas kontrak kerja berakhir. Terhitung hingga akhir Desember 2019, sebanyak 544.500 PMI telah terdaftar dengan nilai iuran mencapai Rp101,8 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel