Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rasio Kredit Bermasalah Segmen Komersial BTN 18 Persen, Kok Bisa?

Salah satu debitur yang bermasalah di segmen komersial BTN memiliki fasilitas kredit senilai Rp650 miliar dan punya proyek highrise building di Kalimalang, Bekasi.
Pengunjung mencari informasi mengenai Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Indonesia Properti Expo (Ipex) 2020 di Jakarta, Minggu (16/2/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Pengunjung mencari informasi mengenai Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Indonesia Properti Expo (Ipex) 2020 di Jakarta, Minggu (16/2/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. di segmen komersial mencapai 18 persen.

Direktur Utama Bank BTN Pahala N. Mansury mengatakan kualitas kredit segmen tersebut tergolong tinggi dan membuat perolehan laba tahun lalu menjadi tertekan.

"NPL komersial ini yang besar, itu sampai 18 persen dan membebani kinerja. Namun, bisa dibilang dampaknya tidak terlalu signifikan karena sebagian besar kredit kami adalah KPR kepada individu," katanya dalam Media Briefing & Lunch di Kantor Cabang Bank BTN Cawang di Jakarta, Senin (17/2/2020).

Direktur Keuangan BTN Nixon Napitupulu menambahkan segmen komersial merupakan segmen yang cukup bermasalah.

"Debiturnya ini swasta, salah satunya punya fasilitas dengan nilai Rp650 miliar, dan punya proyek highrise building di Kali Malang, Bekasi. Saya tidak boleh sebut nama," ungkapnya.

Dalam kesempatan sebelumnya, Nixon mnyebutkan prospek penjualan apartemen masih mengalami perlambatan, terlebih untuk apartemen mewah.

Tidak hanya apartemen, pengembang rumah tapak di Kalimantan juga mengalami masa berat karena daya beli masyarakat turun akibat penurunan harga komoditas.

Sebagai informasi, total kredit BTN per akhir 2019 adalah Rp255,82 triliun dengan 89 persen porsinya dikuasai oleh KPR, baik subsidi maupun non-subsidi. Sementara itu, kredit non-KPR hanya 10,38 persen, atau Rp26,55 triliun.

Rasio NPL secara keseluruhan per akhir 2019 mencapai 4,8 persen, naik 200 basis poin dari 2018 2,8 persen.

Pahala menjelaskan perseroan tidak akan terlalu banyak melakukan restrukturisasi lagi tahun ini. Perseroan akan fokus pada penyelesaian seperti menjual agunan agar dapat mengubah aset menjadi lebih likuid.

"Kami sudah banyak restrukturisasi. Tahun ini kami akan lebih fokus pada penjualan [agunan], atau memang kalau memang diperlukan [yakni ke pengadilan]," katanya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper