Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk. telah membeli PT Bank Rabobank International Indonesia (Rabobank Indonesia) dari Grup Rabobank pada akhir tahun lalu. Pertanyaan yang mengemuka kemana perusahaan akan meleburkan saham tersebut? Pasalnya BCA telah memiliki usaha sejenis.
Presiden Direktur BCA Syariah John Kosasih menuturkan manajemen induk belum menyampaikan rencana aksi terkait dengan Rabobank kepada anak usaha. Apalagi proses konsolidasi sedang berlangsung.
"Pak Jahja [Setiaatmadja, Presiden Direktur Bank BCA] kan mengatakan akan digabung dengan salah satu anak usahanya. Yang jelas pasti dengan bank dong, tetapi sabar saja deh, jangan diburu-buru ya," kata John kepada Bisnis, Selasa (18/2/2020).
Menurutnya, keputusan peleburan Rabobank Indonesia dengan salah satu anak usaha BCA akan dilakukan sebentar lagi. Setidaknya, peleburan kemungkinan akan dilakukan pada kuartal II/2020.
Posisi pembiayaan Rabobank Indonesia saat ini mencapai Rp1,4 triliun. Fokus pembiayaan Rabobank terdiri dari komersial dan korporasi.
Sebelumnya, PT Bank Central Asia Tbk mengumumkan resmi mengakuisisi 100 persen saham PT Bank Rabobank International Indonesia (Rabobank Indonesia) dari Grup Rabobank pada 11 Desember 2019. Nilai akuisisi keseluruhan mencapai angka Rp397 miliar.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan rencana peleburan Rabobank tengah dibahas secara mendalam oleh pihaknya. Setelah dilebur (merger) dengan salah satu anak usaha, maka bisnis dari Rabobank akan mengikuti anak usaha tersebut.
Sejumlah anak usaha yang berpotensi di merger dengan Rabobank adalah BCA Syariah atau BCA Finance. Meski demikian, Jahja belum dapat memastikan rencana pasti dari skema ini.
Jahja memperkirakan, pada akhir Desember 2019 rencana ini sudah memiliki arah yang jelas. Nantinya, merger Rabobank dengan anak usaha Bank BCA akan tertuang dalam Rencana Bisnis Bank (RBB).
"Proses akuisisinya akan final Juni 2020. Sembari memproses [akuisisi], kami juga sedang membahas arah bisnis Rabobank ke depannya," katanya.