Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Antisipasi Ekonomi Memburuk, BCA Syariah Pupuk Pencadangan

BCA Syariah selalu melakukan pencadangan lebih sehingga dapat terkumpul dengan rasio provisi hingga 221 persen.
Karyawan menata uang Rupiah di cabang Bank BCA Syariah di Jakarta. Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan menata uang Rupiah di cabang Bank BCA Syariah di Jakarta. Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank BCA Syariah terus menambah pencadangan dalam mengantisipasi perburukan ekonomi.

Direktur BCA Syariah Pranata Nazamuddin mengatakan perseroan terus menyisihkan laba untuk peningkatan pencadangan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi perkembangan memburuknya ekonomi.

Nilai pencadangan saat ini ekuivalen dengan satu tahun profit perseroan.

Rasio provisi perseroan tahun lalu meningkat dari 148,1 persen pada 2018 menjadi 221 persen. Artinya, pencadangan BCA Syariah pada 2019 mencapai dua kali lipat dari minimum yang diatur oleh otoritas.

"BCA Syariah dari waktu ke waktu terus nabung, tidak semua dijadikan profit, kami celengin untuk antisipasi kemungkinan buruk," katanya, Selasa (18/2/2020).

Sementara itu, rasio kredit bermasalah atau non-performing financing (NPF) BCA Syariah juga menunjukkan adanya peningkatan meskipun masih berada jauh di bawah rata-rata industri perbankan nasional. Pada 2018 rasio NPF BCA Syariah tercatat sebesar 0,35 persen kemudian menjadi 0,58 persen pada 2019.

Perlu dicatat, rasio kredit bermasalah industri perbankan nasional per November 2019 adalah sebesar 2,53 persen. Sementara itu, NPF perbankan syariah hingga November 2019 tercatat sebesar 3,18 persen.

Menurutnya, dari tahun ke tahun BCA Syariah selalu melakukan pencadangan lebih sehingga dapat terkumpul dengan rasio provisi hingga 221 persen. Pada tahun ini pun BCA Syariah akan terus menambah pencadangan hanya saja target besarannya belum ditargetkan.

"Dari sisi nominal kami terus tambah, tetapi [tahun ini] belum ada target. Secara prudent kami lakukan penambahan terus," sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper