Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonom: Bunga Acuan Berpeluang Turun, Bank Siaga Hadapi Corona

Inflasi sampai Februari 2020 secara tahunan tercatat sebesar 2,98 persen atau masih dalam rentang target BI yang sebesar 2,0 persen-4,0 persen.
Karyawan melintas didekat logo Bank Indonesia di Jakarta, Senin (30/12/2019). Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan melintas didekat logo Bank Indonesia di Jakarta, Senin (30/12/2019). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. melihat masih terdapat ruang untuk menurunkan suku bunga kebijakan BI 7 days reverse repo rate sebanyak 25 basis poin (bps) menjadi 4,5 persen pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada Kamis (19/3/2020).

Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan ruang penurunan tersebut didorong oleh langkah pre-emptive yang dilakukan BI dalam mengantisipasi risiko perlambatan ekonomi global.

Terutama akibat penyebaran virus corona (Covid-19) dan dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi nasional tahun ini.

Menurutnya, laju inflasi juga masih relatif stabil dan terkendali. Meskipun beberapa waktu terakhir terdapat kenaikan beberapa bahan makanan dan kebutuhan pokok seperti gula pasir dan bawang merah.

Inflasi sampai Februari 2020 secara tahunan tercatat sebesar 2,98 persen atau masih dalam rentang target BI yang sebesar 2,0 persen-4,0 persen.

"Kami memperkirakan sepanjang tahun ini inflasi akan berada pada level 3,25 persen," katanya seperti dikutip dalam keterangan resmi, Rabu (18/3/2020).

Industri perbankan, lanjut Andry Asmoro, sudah mengantisipasi risiko perlambatan ekonomi karena dampak dari penyebaran virus corona dan terus memantau perkembangan dari dampak penyebaran di dalam negeri.

“Kondisi ke depan memang masih sangat sulit untuk diprediksi. Meski demikian, kami telah menyiapkan berbagai skenario dari dampak ekonomi penyebaran Covid-19 ini. Secara umum, kami berusaha sekuat mungkin untuk menjaga stabilitas beberapa indikator, terutama kualitas aset dan likuiditas di tengah masih tingginya ketidakpastian ke depan," katanya.

Andry mengatakan kondisi perbankan hingga Februari 2020 masih sangat baik dan pertumbuhan kredit serta perbaikan kualitas asset masih sejalan dengan target perseroan. Sementara itu, pada kuartal II/2020, bank akan melakukan penyesuaian dengan tetap memperhatikan likuiditas dan kualitas asset.

"Untuk suku bunga kredit sendiri sebetulnya pada Januari dan Februari sudah lebih rendah dibandingkan akhir tahun lalu karena transmisi moneter penurunan suku bunga acuan pada akhir 2019. Ke depan, tentu kami akan melihat berbagai faktor ekonomi yang berkembang,” sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper