Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Antisipasi Dampak Corona, Multifinance Mulai Setop Pembiayaan Mobil Baru

Perusahaan multifinance mengkhawatirkan kredit macet di tengah ekonomi yang terdampak virus corona.
Pengunjung melintasi deretan mobil bekas yang dijual di Jakarta, Selasa (3/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung melintasi deretan mobil bekas yang dijual di Jakarta, Selasa (3/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA -- Sejumlah perusahaan multifinance mulai menghentikan penawaran pembiayaan mobil baru ke masyarakat, sebagai antisipasi kredit macet dari ekonomi nasabah yang terdampak virus corona.

Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno menjelaskan memang ada leasing yang berhenti berjualan pinjaman untuk mobil baru.

"Adalah yang berhenti jualan [pembiayaan] mobil baru, karena kekhawatiran ada jaminan enggak dia [nasabah] bayar? Kalau pemerintahnya bilang enggak bayar, masyarakat sadar enggak tindakan [tidak bayar angsuran] ini? Wajarlah perusahaan takut," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (26/3/2020).

Informasi yang diterimanya dari sejumlah dealer mobil di ibu kota, memang ada leasing yang mulai menghentikan penjualan produk, tanpa merinci perusahaan tersebut, setelah beredarnya informasi tentang relaksasi kredit dari pemerintah.

Kekhawatiran pelaku multifinance menurutnya wajar terjadi, karena perusahaan itu mendapatkan dana utamanya dari bank.

Apabila para nasabah berhenti membayar angsuran, tentu perusahaan multifinance akan mengalami masalah membayarkan kewajibannya ke bank sebagai sumber pendanaan.

"Apalagi bank itu juga nanti akan takut kasih duit ke multifinance, bagaimana mau berjalan, tutup nanti semua multifinance. Kalau sudah tutup masyarakat mau gimana?" tambahnya.

Sementara itu, Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim mengaku saat ini pihaknya masih melakukan penjualan mobil seperti biasa.

"Masih jalan [penjualan mobil], walaupun lebih selektif sehingga risiko lebih rendah. Untuk pembiayaan mobil baru, sudah bisa diperkirakan pasti akan drop tajam [karena dampak corona]," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arif Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper