Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank BJB (BJBR) Incar Rp1,8 Triliun dari Layanan Digital

Bank Jabar Banten melakukan pembaharuan tampilan pada layanan digital untuk memudahkan pengguna.
Ilustrasi PT Bank Jabar Banten Tbk/Bisnis.com
Ilustrasi PT Bank Jabar Banten Tbk/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR) akan meningkatkan pendapatan berbasis komisi dari transaksi digital.

Head of Corporate Secretary Division PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (Bank BJB) Widi Hartoto mengatakan secara keseluruhan bisnis penndapatan berbasis komisi (fee based income/FBI) tahun ini diperkirakan akan berkurang sejalan dengan perlambatan pertumbuhan kredit dan jasa perbankan.

Meski begitu, sejumlah peluang masih terbuka karena masyarakat diminta melakukan social distancing, work from home, dan tidak banyak beraktivitas di luar. Kondisi ini membuat layanan digital akan lebih banyak digunakan. Dalam mendorong transaksi digital tersebut, perseroan baru saja memperbarui mobile banking, yaitu BJB Digi, dengan menawarkan interface baru dan experience baru.

"Kami harapkan dapat mempermudah masyarakat disaat mobilitas terbatas seperti saat ini," Kata Widi kepada Bisnis, Jumat (27/3/2020)..

Adapun dalam rencana bisnis bank (RBB), perseroan membidik pendapatan FBI melalui e-channel di kisaran Rp1,6-Rp1,8 triliun pada tahun ini.

"Tantangannya sekarang adalah seberapa cepat indonesia dapat keluar dari virus corona ini," katanya. 

Menurut Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira, FBI saat ini memang terus didorong oleh perbankan, yang diharapkan dapat menjadi substitusi pendapatan bunga.

Dari sisi transaksi digital, Bhima menilai justru perbankan diuntungkan di situasi covid-19. Hal ini justru mendorong transaksi digital lebih tinggi, meskipun jumlah tersebut tidak dapat dibandingkan dengan pendapatan bunga.

"Bank yang mendapatkan fee based income dari layanan digital misalnya biaya top up e-wallet, pembelian listrik, dan paket data justru diuntungkan. Memang jumlahnya tidak bisa dibandingkan pendapatan bunga, tapi fee based income menjadi jawaban," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper