Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Optimalisasi Penghimpunan, KNKS Dorong Skema Zakat Berbasis Wilayah

Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) bersama beberapa lembaga zakat nasional akan mengusung skema zakat berbasis wilayah guna meningkatkan potensi penghimpunan.
Petugas membagikan beras zakat di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (16/7). Panitia Zakat Masjid Istiqlal membagikan 15 ton beras bagi 3000 jamaah dengan bobot 5 kilogram per karungnya./Antara
Petugas membagikan beras zakat di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (16/7). Panitia Zakat Masjid Istiqlal membagikan 15 ton beras bagi 3000 jamaah dengan bobot 5 kilogram per karungnya./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) bersama beberapa lembaga zakat nasional akan mengusung skema zakat berbasis wilayah guna meningkatkan potensi penghimpunan.

Langkah ini diharapkan mampu membantu pemerintah dalam menanggulangi dampak kesehatan sekaligus ekonomi epidemi virus corona (Covid-19) tahun ini.

Direktur Pendidikan dan Penelitian Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Sutan Emir Hidayat mengatakan potensi zakat mencapai Rp230 triliun, dan yang mampu terhimpun baru sekitar Rp8 triliun hingga Rp10 triliun.

“Meski sebenarnya banyak juga zakat yang belum tercatat, tetapi realisasi penghimpunan ini masih tergolong rendah. Kami akan mencoba mengupayakan penghimpunan zakat berbasis wilayah,” katanya kepada Bisnis, Minggu (19/4/2020).

Dia mengatakan skema ini akan melibatkan ketua rumah tangga (RT) dan pengurus masjid. Jika kondolidasi data dapat dilakukan lebih baik, dan ditambah dengan sosialsisasi yang efektif, maka penghimpunan zakat akan dapat dilakukan lebih baik.

Emir pun mengatkan penghimpunan zakat juga dapat dilakukan lebih cepat dan tidak perlu menunggu akhir bulan Ramadan. Kementerian Agama dapat mengeluarkan sebuah aturan yang mengimbau masyakat membayar zakatnya jauh lebih cepat.

Jika ini dapat dilakukan tentunya, bantuan sosial dapat didistribusikan lebih cepat kepada korban virus corona sekaligus korban dari dampak ekonomi krisis kesehatan ini.

“Saat ini kami baru memiliki pilot project di Jakarta. Jika ini bisa cepat diimplementasikan di banyak daerah, maka APBN pemerintah pun akan cepat terbantu,” katanya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper