Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham pagi ini merespons negatif pengumuman amandemen harga jual beli PT Bank Permata Tbk. yang akan diakuisisi oleh Bangkok Bank.
Pada pembukaan perdagangan Selasa (21/4/2020), harga saham Bank Permata (BNLI) memerah dari posisi Rp1.255 menjadi Rp1.240. Selanjutnya, pada pagi ini harga saham BNLI terus melorot hingga 4,38% atau turun Rp55 menjadi Rp1.200. Padahal pada hari sebelumnya, harga BNLI sempat ditutup menghijau Rp30.
Seperti diketahui, Senin (20/4/2020) malam, pemegang saham PT Bank Permata Tbk. tiba-tiba mengumumkan ada perubahan harga jual beli yang dilakukan dengan Bangkok Bank.
Penandatanganan amandement to conditional share purchase Agreement atau CSPA itu dilakukan oleh PT Astra International Tbk bersama Standard Chartered Bank dan Bangkok Bank Public Company Limited.
Dalam perjanjian jual beli saham bersyarat kali ini, harga beli PT Bank Permata Tbk. berubah dari sebelumnya 1,77 kali price to book value (PBV) menjadi 1,63 kali PBV.
Sekretaris Perusahaan Astra International Gita Tiffani mengatakan penyesuaian harga bergantung pada penyelesaian transaksi pada atau sebelum 30 Juni 2020.
“Jika hal tersebut tidak terjadi, maka amandement letter tersebut menjadi batal dan tidak berlaku, sehingga ketentuan yang nerlaku adalah CSPA awal,” katanya dalam ketebukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Senin (20/4/2020).
Sementara itu, bursa saham di Thailand merespons positif atas keputusan tersebut. Berdasarkan data penutupan bursa efek Thailand (The Stock Exchange of Thailand), harga saham Bankok Bank PCL pada perdagangan Senin (20/4/2020) ditutup menguat sebesar 3,48 persen atau naik 4 bath menjadi 119 bath Thailand.