Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Di Tengah Pandemi, Transaksi Laku Pandai Bank Bukopin Naik Signifikan

Bank Bukopin berharap tren kenaikan transaksi dapat bertahan karena bisa memperluas number of account.
Karyawati menghitung uang rupiah, di kantor Cabang Bank Bukopin di Jakarta, Senin (9/4/2018)./JIBI-Abdullah Azzam
Karyawati menghitung uang rupiah, di kantor Cabang Bank Bukopin di Jakarta, Senin (9/4/2018)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Bukopin Tbk. memperoleh peningkatan transaksi agen Laku Pandai yang cukup signifikan pada kuartal awal tahun ini.

Hal tersebut disebabkan oleh ikatan komunitas yang semakin kuat serta dampak positif dari penutupan sementara kantor-kantor cabang di tengah pandemi virus corona (Covid-19).

Direktur Konsumer Bank Bukopin Rivan A. Purwantono mengatakan transaksi per Maret 2020 telah menembus 25.000 kali, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata per bulan yang hanya 15.000 kali.

"Kalau jumlah agennya ada kenaikan sedikit menjadi 2.730 agen dibandingkan dengan awal tahun yang sebanyak 2.700 agen, tetapi transaksinya naik signifikan," katanya kepada Bisnis, Sabtu (25/4/2020).

Dia menyebutkan ikatan komunitas yang dibangun oleh agen Laku Pandai mulai terlihat cukup baik. Masyarakat di sekitar mulai percaya dengan agen dan mulai melakukan berbagai transkasi seperti transfer uang dan membayar tagihan-tagihan.

Di luar itu, efek samping yang ditimbulkan oleh penutupan kantor-kantor cabang selama masa darurat corona juga menjadi pendorong peningkatan transaksi.

"Kami berharap tren ini dapat bertahan, karena ini juga cukup baik kami untuk dapat memperluas number of account," imbuhnya.

Adapun, sepanjang kuartal I/2020 Bank Bukopin membukukan pertumbuhan fee based income sebesar 30 persen secara tahunan.

Direktur Bank Bukopin Heri Purwanto mengatakan strategi optimalisasi produk fleksi berupa fasilitas pembayaran tagihan listrik air dan gas tergolong cukup manjur.

Perseroan dapat meningkatkan pendapatan tanpa perlu repot mengahadapi penurunan kualitas kredit yang dalam.

Sebagai infromasi, pendapatan komisi, provisi, fee, dan administrasi emiten berkode BBKP ini pada kuartal pertama tahun lalu tercatat senilai Rp85,97 miliar. Artinya, FBI yang diperoleh awal tahun ini sekitar Rp111,7 miliar.

Heri menyebutkan persereoan juga telah menambah jenis produk fleksi yang baru yakni pembayaran oksigen bagi pelaku industri penyedia jasa kesehatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper