Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Bukopin Tbk. (BBKP) optimistis harga eksekusi Penawaran Umum Terbatas (PUT) V berada pada tingkat harga premium. Perusahaan optimis penambahan modal melalui mekanisme right issue itu berada pada harga Rp570 per lembar saham.
Direktur Kepatuhan Bank Bukopin Hari Wurianto mengatakan indeks harga saham gabungan (IHSG) akhir-akhir ini sangat tertekan, sehingga ikut menarik turun harga saham BBKP. Namun, tren yang lebih banyak dipenuhi oleh sentimen tersebut tidak terlalu menjadi masalah karena calon investor Bank Bukopin sangat peduli tentang kebutuhan modal untuk ekspansi bisnis.
"Proses book building masih berjalan. Namun, harga masih kami harapkan premium seperti penyuntikan modal sebelumnya," katanya, Jumat (13/3/2020).
Sebagai informasi, harga BBKP pada penutupan pasar saham Jumat (13/3/2020) berada pada 125. Posisi ini lebih rendah 48,35% dari posisi awal 2020. Adapun, rasio harga saham dengan laba bersih per saham (Price Earning Ratio/PER) pada tercatat sebesar 87,59 kali, sedangkan rasio harga saham per nilai buku (price to book value/PBV) mencapai 0,16 kali.
Hari menyebutkan kedua pemegang saham mayoritas yakni Bosowa Corporindo yang dikendalikan Erwin Aksa dan korporasi asal Korea, Kookmin Bank Co. Ltd. masih berunding. Menurutnya, kedua pemegang saham memiliki kemampuan yang cukup besar untuk menjadi pengendali.
"Yang jelas, kami akan menggunakan buku Desember 2019, dan keputusan akan rampung sebelum kuartal kedua tahun ini berakhir," imbuhnya.
Baca Juga
Sebelumnya, Komisaris Utama yang juga Komisari Independen Bank Bukopin Mustafa Abubakar mengungkapkan bahwa kedua pemegang saham mayoritas saat ini memiliki kemampuan finansial yang sama kuat untuk menjadi PSP.
"Kedua pemegang saham sama-sama kuat. Pokoknya PSP kali ini tidak hanya menyuntikkan modal tetapi akan melebihi batas minimum 25%," katanya.