Bisnis.com, JAKARTA — PT Mitrausaha Indonesia Grup (Modalku) menyatakan bahwa kinerja penyaluran pinjaman masih berjalan dengan stabil pada masa pandemi virus corona.
Co-Founder & CEO Modalku Reynold Wijaya menjelaskan bahwa outstanding pinjaman perseroan sampai akhir April 2020 telah mencapai Rp14,2 triliun. Penyaluran pinjaman masih terjaga di tengah kondisi pandemi Covid-19.
Menurutnya, pada Maret 2020 outstanding pinjaman Modalku mencapai senilai Rp13,5 triliun. Hal tersebut menunjukkan bahwa penyaluran pembiayaan April 2020, di tengah pandemi masih berjalan dengan optimal.
"Jika dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya pada 2020, angka penyaluran dana grup Modalku masih menunjukkan performa yang stabil, dengan rata-rata penyaluran dana sekitar Rp700 miliar setiap bulannya," ujar Reynold kepada Bisnis, Selasa (5/5/2020).
Dia menjelaskan bahwa pandemi Covid-19 memberikan dampak bagi banyak sektor bisnis, termasuk usaha kecil, menengah, dan mikro (UMKM). Kondisi tersebut turut memengaruhi permintaan pembiayaan kepada perseroan.
Menurut Reynold, hal tersebut terlihat dari adanya beberapa peminjam (borrower) yang mengajukan restrukturisasi karena usahanya terdampak oleh penyebaran virus corona.
"Beberapa sektor bisnis yang cukup terkena dampak Covid-19 adalah perdagangan eceran serta industri pengolahan. Sampai saat ini, masih kurang dari 1 persen peminjam aktif Modalku di Indonesia yang sudah mengajukan restrukturisasi," ujarnya.
Dia menjabarkan bahwa dalam kondisi pandemi, perseroan melakukan langkah proaktif untuk menawarkan restrukturisasi kepada peminjam yang terdampak bisnisnya oleh Covid-19.