Bisnis.com, PALEMBANG – Program Tunjuk Rumah yang dirancang BNI Syariah dinilai ampuh mendongkrak serapan kredit pemilikan rumah (KPR) di wilayah Palembang.
Pasalnya, realisasi KPR BNI Syariah Palembang tercatat telah mencapai separuh dari target yang ditetapkan tahun ini di tengah kondisi pandemi Covid-19.
Pimpinan Cabang BNI Syariah Palembang Rivelino Satya Nugraha mengatakan pihaknya mematok target penyaluran pembiayaan pemilikan rumah senilai Rp100 miliar hingga akhir 2020.
“Dalam kurun waktu hingga April 2020 kami telah merealisasikan Rp50 miliar, itu sebelum kondisi penyebaran virus Corona,” katanya, Jumat (8/5/2020).
Rivelino mengatakan untuk mendukung penyaluran kredit konsumtif itu, perusahaan telah menggandeng tiga asosiasi pengembang, yakni Real Estate Indonesia (REI) Sumsel, Asosiasi Pengembang dan Pemukiman Perumahan Rakyat (Apersi) dan Pengembang Indonesia.
“Dengan kerja sama lewat asosiasi tersebut, maka kami mendapat dukungan sekitar 300 developer untuk memberikan pilihan kepada nasabah terhadap rumah impian mereka,” ujarnya.
Menurut Rivelino, serapan pembiayaan pemilikan rumah saat ini didominasi segmen milenial. Pasar segmen itu pun dinilai cukup cerah bagi produk KPR. Apalagi, karakter generasi itu di Kota Palembang masih memilih hunian sebagai alternatif investasi di samping untuk tempat tinggal.
Kondisi tersebut berbeda dengan kalangan milenial di kota besar lainnya, seperti Jakarta, yang gaya hidupnya telah bergeser untuk menyewa ketimbang mengajukan KPR.
“Kalau di Jakarta dengan situasi dan kondisi jalan yang ada sehingga memaksa kaum milenial untuk menyewa hunian,” katanya.
Dia melanjutkan pihaknya pun optimistis kinerja penyaluran KPR di wilayah Palembang dapat mencapai target.
“Apalagi nanti kami akan memperpanjang tenor KPR di atas 20 tahun, sekarang masih dalam proses persetujuan, harapannya bisa diluncurkan tahun ini,” katanya.
Sementara itu, Direktur Bisnis Ritel dan Jaringan BNI Syariah, Iwan Abdi, mengatakan BNI Syariah mendukung program pemerintah terkait satu juta rumah melalui Tunjuk Rumah.
“Untuk saat ini ada sekitar 1.000 developer aktif yang bekerjasama dengan BNI Syariah secara nasional,” katanya dalam siaran pers.
Target program Tunjuk Rumah secara nasional sampai dengan akhir periode tahun ini yaitu Rp1,4 triliun.
Sementara itu, Rhama Purna Jati, 30 tahun, warga Kota Palembang, menilai rumah merupakan aset yang harus dimiliki kalangan milenial.
“Selain sebagai hunian, rumah juga adalah aset investasi yang harga terus naik. Jadi, saya sudah menyicil KPR sejak usia 27 tahun,” ujarnya.
Pria berusia 30 tahun itu telah menyicil KPR sejak 3 tahun lalu atau saat ia berusia 27 tahun.
Bagi Rhama, hunian senilai Rp600 juta yang terletak di kawasan Talang Kelapa, Kota Palembang, itu adalah aset sekaligus rumah masa depannya setelah menikah nanti.
“Saya ingin punya rumah sendiri, untuk aset juga persiapan menikah tahun depan,” katanya.
Saat ini, Rhama pun sedang menikmati keuntungan dari aset investasinya tersebut. Pasalnya rumah tipe 72 itu telah disewakan dengan harga sebesar Rp6 juta per tahun.
“Jadi ini memang buat investasi juga, penyewa ambil 2 tahun jadi saya dapat Rp12 juta,” kata pria yang mengambil tenor KPR selama 15 tahun itu.