Bisnis.com, JAKARTA – Lizawati tidak pernah terpikir akan menjadi satu-satunya penopang ekonomi keluarga. Sejak sang suami, Yul Afni terserang stroke 6 tahun lalu, Lizawati mulai membuka warung kecil agar seluruh kebutuhan rumah tangganya terpenuhi dana anak-anaknya tetap melanjutkan sekolah.
Pada 2016, wanita yang akrab disapa Uni Liza itu memperoleh informasi bahwa BRI memiliki program yang menggandeng para pedagang kecil untuk menjadi Agen BRILink.
Sejak usahanya dikenal masyarakat, transaksi keuangan melalui Agen BRILink yang dijalankan Uni Liza terus melesat. Maret 2020 lalu saja Uni Liza berhasil membukukan transaksi hingga Rp1,9 miliar dari 908 transaksi dalam 30 hari.
“Uni banyak melayani pedagang pasar, ada agen ayam, agen beras, agen telur, dan pekerja pabrik. Agen ayam biasanya transaksi Rp25 juta–Rp30 juta sehari, Agen beras Rp30 juta—Rp40 juta per hari. Mereka takut bawa uang tunai, jadi setor lewat Uni,” ujarnya.
Dalam prosesnya, Uni Liza memungut fee berdasarkan jumlah transaksi yang dilakukan. Untuk setor tunai Rp1 juta–Rp3 juta ia mengenakan biaya admin sebesar Rp8.000, Rp6 juta–Rp9 juta sebesar Rp20.000, dan transaksi hingga Rp30 juta Rp55.000.
Setiap bulannya Uni Liza mengantongi tidak kurang dari Rp5 juta dari usahanya sebagai Agen BRILink. Dia mengaku banyak pedagang pasar yang melakukan transaksi pada malam hari menjelang dimulainya kegiatan di pasar pada 02.00 WIB.
BRI memang memberikan dukungan besar yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat kecil seperti Uni Liza di tengah pandemic Covid-19. Berbagai kemudahan itu salah satunya ditawarkan melalui Agen BRILink untuk melakukan transfer, tarik tunai, setor tunai, pembelian token listrik, pulsa, hingga pembayaran BPJS Kesehatan.
Kemudahan itu juga lah yang membuat Uni Liza terus berusaha memberikan yang terbaik bagi masyarakat di sekitarnya. Bahkan, beberapa waktu lalu Uni Liza mendapatkan kesempatan untuk menyalurkan bantuan CSR BRI bagi masyarakat yang terdampak Covid-19 di Perawang.
Liza mendapat kesempatan menyalurkan 40 paket bantuan sembako untuk warga masyarakat yang membutuhkan dari salah satu program BRI Peduli Tanggap Darurat Pencegahan Covid-19 dengan total 50.000 paket sembako melalui Agen BRILink di seluruh Indonesia.
Selain menyalurkan 50.000 paket sembako, BRI juga melakukan sejumlah langkah lain untuk menekan dampak Coid-19 yang melanda Indonesia 2 bulan terakhir.
Selain itu, BRI juga melaksanakan pembinaan bagi masyarakat di zona merah mengenai bahaya dan penanganan Covid-19. BRI juga melakukan penyemprotan disinfektan di beberapa provinsi yang terdampak.
Program CSR BRI Peduli juga fokus kepada pelaku UMKM, yaitu dengan menyalurkan bantuan 1 juta masker kepada para pedagang melalui 5.382 kantor unit BRI di seluruh Indonesia. Kegiatan ini merupakan langkah nyata BRI untuk terlibat langsung dalam “perang” melawan Covid-19.