Bisnis.com, JAKARTA - Ekonomi yang lesu karena terdampak pandemi virus corona (Covid-19) bukan berarti tidak berinvestasi. Justru momen ini harus dimanfaatkan untuk memilih intrumen yang tepat agar mendapatkan penghasilan tambahan.
Pasalnya, pandemi Covid-19 membuat industri maupun sektor usaha lain cukup terpukul sehingga tidak bisa bekerja secara normal. Hal itu berdampak pada berkurangnya pendapatan hingga pemutusan hubungan kerja (PHK). Investasi dapat menjadi penghasilan tambahan untuk mengatasi kesulitan ekonomi di masa pandemi.
Private Banker Bank BRI M Arief Nur Firmansyah mengatakan investasi harus dimulai sejak dini. Setidaknya, 20 persen pendapatan harus disalurkan dalam bentuk investasi.
Ada sejumlah langkah yang harus dilakukan investor pemula sebelum mulai melakukan kegiatan investasi. Pertama, tentukan tujuan dalam waktu dekat. Hal ini bertujuan untuk memilih jenis investasi yang tepat dan menyesuaikannya dengan profil risiko.
"Untuk masa pandemi, cocoknya masuk ke investasi dengan profil rsik rendah dan aman, apalagi sebagai investor terutama pemula," katanya, Selasa (26/5/2020).
Kedua, apabila dalam waktu dekat perlu melakukan pengeluaran seperti biaya sekolah, jenis penempatan dana yang pendek dan rendah risiko adalah reksa dana pasar uang dan obligasi pemerintah.
Baca Juga
Menurutnya, obligasi pemerintah terhitung aman karena penjaminnya merupakan pemerintah. Apabila simpanan dalam bentuk deposito dengan nilai hingga Rp2 miliar dijamin LPS, penjaminan obligasi pemerintah bisa lebih besar yakni hingga Rp3 miliar per masing-masing investor.
Dana yang ditempatkan dalam bentuk obligasi pemerintah ini, akan digunakan untuk membiayai sejumlah proyek untuk kepentingan masyarakat seperti irigasi maupun jalan tol.
Obligasi pemerintah dibagi menjadi empat yakni sukuk ritel, obligasi negara ritel (ORI), Sukuk Tabungan, dan Saving bond ritel. Pembelian obligasi pemerintah dimulai dengan harga minimal Rp1 juta.
Dalam waktu dekat yakni Juni 2020 nanti, pemerintah rencananya akan menerbitkan ORI Seri 17. Pembelian obligasi ini dinilai lebih menguntungkan karena pajaknya lebih murah dibandingkan dengan deposito, yakni hanya 15 persen, memiliki jangka waktu 3 tahun, dan kupon tetap.
"Sobat BRI bisa beli online lewat SBN BRI, pendaftaran account pemesanan obligasi hingga pembayaran bisa dilakukan dengan online. Kalau misalkan masih bingung dengan online bisa kunjungi unit kerja terdekat," sbeutnya.
Selain obligasi pemerintah, investor pemula juga dapat mencoba reksa dana pasar uang. Jenis reksa dana ini memiliki tingkat risiko paling rendah. Reksa dana pasar uang memiliki risiko lebih rendah karena dana ditempatkan pada produk dengan jangka waktu jatuh tempo pendek.
Investor tinggal datang ke unit kerja bank berlisensi terdekat yang sudah mempunyai ijin untuk menjual reksa dana. Di BRI, ada 100 cabang prioritas yang sudah memiliki lisensi untuk menjual reksa dana pasar uang.
Persyaratan pun cukup mudah yakni dengan membawa KTP, buku tabungan, dan NPWP. Sebagai pilihan, dapat juga dipilih layanan auto debet yang akan melakukan pemtongan tabungan secara rutin untuk disalurkan ke reksa dana tersebut.
"Jadi, biasakan tabung reksa dana tiap bulan, mulai dari Rp100.000, sudah bisa investasi dengan reksa dana," katanya.