Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk. menyatakan tidak akan melakukan ekspansi anorganik dengan mengakuisisi bank baru pada tahun ini.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan perseroan telah melakukan akuisisi dua bank yakni Bank Royal dan Rabobank. Kedua proses akuisisi bank tersebut dinilai cukup berat. Bahkan, hingga saat ini akuisisi Rabobank masih berproses.
"Akuisisi dua bank itu berat dan perlu persetujuan dan perlu waktu ibarat anak baru perlu di-emong dulu. Rabobank masih berproses juga, makanya kami tidak akuisisi bank," katanya dalam paparan virtual, Rabu (27/5/2020).
Menurutnya, karena perseroan tidak berencana melakukan akuisisi pada tahun ini, pembagian dividen saham menjadi cukup besar yakni dengan dividend payout ratio sekitar 48 persen. Jumlah ini dinilai cukup besar mengingat ada bank yang bahkan tidak mampu membagikan dividen ke pemegang saham.
Meskipun diakuinya, dividend payout ratio tidak sebesar himpunan bank milik negara (Himbara) yang membagikan dengan porsi di atas 50 persen.
"Ternyata yang kami terapkan tidak sebesar perkiraan [modal untuk akuisisi dua bank], ada kelebihan permodalan dan kami salurkan ke pemegang saham," sebutnya.
Baca Juga
Saat ini Bank BCA pun lebih mengedepankan strategi digital untuk melayani nasabah. Selain lewat mobile banking dan internet banking, Bank BCA juga mulai mendorong penggunaan sakuku yang merupakan uang elektronik dalam bentuk rupiah.
Menurutnya, Bank BCA tidak akan menggelontorkan dana besar untuk Sakuku. Hanya saja, perseroan akan siap mendukung perkembangan Sakuku lewat kerja sama.
"Kami lihat perkembangan Sakuku seperti apa, ke depan kalau diperlukan kira siap. Kami perlu cium hal-hal baru jadi harus praktis," katanya.