Bisnis.com, JAKARTA – Emiten perbankan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) melanjutkan tren penguatannya sejak penutupan pasar Jumat (29/5/2020).
Berdasarkan data Bloomberg hingga penutupan sesi pertama perdagangan Selasa (2/6/2020), saham BBRI sudah terbang 8,47 persen atau 250 poin ke level Rp3.200.
Padahal, dua pekan lalu tepatnya pada Senin (18/5/2020), saham BBRI menembus level terlemahnya sepanjang pandemi Covid-19 berlangsung yakni Rp2.170.
Tak ayal hal ini menjadi topik terhangat di media sosial Twitter. Melalui jejaring tersebut, warganet mengeluhkan penyesalannya karena terlalu cepat mengambil untung atau take profit dari saham perbankan pelat merah tersebut.
“Sungguh tida berbakat menjadi trader/scalper. Udah take profit di bbri, unvr, asii, karena ngira bakal dibanting lagi sm price maker.... eh malah naik terus,” tulis akun @dhimputra.
“Bbri melayang ke langit 7 bidadari nyeselnya sampe ubun-ubun,” tulis akun @Amdrspt.
Baca Juga
Di sisi lain, banyak juga warganet yang menyesal tidak membeli saham BBRI saat harganya sudah sangat murah dua pekan lalu.
“Menyesal tidak average down bbri,” tulis akun @emerldaldo.
“Sebuah penyesalan tidak beli bbri di bawah,” tulis akun @bimacristofer.
Kendati demikian, ada juga warganet yang mendulang cuan dari pergerakan saham BBRI yang luar biasa menguntungkan selama dua pekan ini.
“Keputusan yg tepat minggu lalu jual semua hmsp pas cuan dikit lalu sebagai gantinya beli bbri,” tulis @obosssss.
Sebagai informasi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak 2,47 persen atau 117,62 poin pada sesi I perdagangan hari ini, Selasa (2/6/2020), dan menjadi yang terkuat di Asia.
Indeks terpantau langsung melesat begitu pasar dibuka. Hingga penutupan sesi I, indeks menguat 2,47 persen ke level 4.871,23. Adapun, dari seluruh saham yang diperdagangkan sebanyak 230 saham menghijau, 149 stagnan, dan hanya 158 saham yang melemah.
Nilai transaksi hingga sesi I mencapai Rp6,23 triliun dari total 455.964 kali transaksi. Kapitalisasi pasar sebesar Rp5.560,33 triliun, menguat Rp46,86 triliun dari sebelumnya Rp5.513,47 triliun.
Investor asing mencatatkan net buy Rp451,29 miliar. Ini mengurangi net sell sepanjang 2020 menjadi Rp10,68 triliun.
Saham BBRI menguat 8,47 persen atau 250 poin menjadi Rp3.200. Selanjutnya, saham emiten bank BUMN lainnya, yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menanjak 5,15 persen atau 230 poin menuju Rp4.700.
Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) juga menghijau 5,68 persen atau 1.475 poin menjadi Rp27.425. Tak ketinggalan, saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) naik 3,66 persen atau 140 poin menuju Rp3.970.
Saham BBRI dan BBCA menjadi saham yang paling diborong investor asing. Aksi beli bersih asing (net buy) BBRI senilai Rp404,4 miliar. Adapun, net buy BBCA juga menembus Rp100 miliar, atau mencapai Rp187 miliar. Selanjutnya, entitas Grup Astra, UNTR mencatatkan net buy Rp22,7 miliar.