Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) optimistis tetap bertumbuh meskipun saat ini terdapat 2,3 juta nasabah yang melakukan restrukturisasi kredit atau mengambil program meringankan cicilan.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan perseroan akan mendorong kinerja ke sektor mikro dan UMKM sebagai upaya menjaga kinerja. Menurutnya, meski kondisi perekonomian tidak normal pertumbuhan bisnis tetap harus bisa dilakukan perseroan.
"Sektornya kita akan pilih ke yang krisis atau tidak krisis, yang sehat dan tidak sehat," kata Sunarso dalam Virtual Halalbihalal Pemimpin Redaksi dengan Jajaran Direksi BRI, Jumat (5/6/2020).
Direktur Utama BRI Sunarso dalam acara Virtual Halalbihalal Pemimpin Redaksi dengan Jajaran Direksi BRI, Jumat (5/6/2020)./ Bisnis - Maria Yuliana Benyamin
Berdasarkan data OJK, Realisasi restrukturisasi kredit di perbankan hingga 26 Mei 2020 mencapai 5,33 juta debitur dengan outstanding kredit senilai Rp517,2 triliun.
Baca Juga
Sementara itu BRI mencatat dalam periode 16 Maret - 26 Mei 2020 perseroan telah melakukan restrukturisasi pada 2,3 juta debitur dengan total baki debet Rp140,24 triliun.
Artinya besaran restrukturisasi BRI mencapai 19,30 persen dari total outstanding perbankan. Sementara dari jumlah debitur mencapai 43,15 persen.
Sementara itu besaran restrukturisasi BRI terbesar diberikan pada nasabah sektor mikro. Tercatat jumlah debitur kategori itu yang mendapat keringanan cicilan yakni sebanyak 1,158 juta nasabah dengan baki debet Rp56,07 triliun. Selanjutnya, restrukturisasi juga dilakukan pada sektor kredit usaha rakyat (KUR) sebanyak 1,04 juta debitur dengan baki debet Rp18,67 triliun.
Restrukturisasi pada sektor ritel dilakukan pada 78.392 debitur dengan baki debet Rp57,52 triliun, sektor konsumer sebanyak 26.040 debitur dengan baki debet Rp6,77 triliun, dan menengah korporasi 43 debitur dengan baki debet Rp1,19 triliun.