Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. mencatat terjadi kenaikan layanan bancassurance selama pandemi Covid-19.
Direktur Finance, Planning, & Treasury Bank Tabungan Negara Nixon L. P. Napitupulu mengatakan hingga Mei 2020 volume bancassurance BTN tumbuh 26% dibandingkan periode sama tahun lalu (year on year/ yoy). Hanya saja, kenaikan ini tidak serta merta menunjukkan nasabah yang mulai beralih ke produk bancassurance.
Menurutnya, pertumbuhan bancassurance terjadi karena realisasi tahun lalu yang sangat turun. Apabila dibandingkan dengan kondisi 2018, realisasi layanan bancassurance tahun ini cenderung menunjukkan pertumbuhan yang normal. Namun, bila dibandingkan Mei 2019 terhadap Mei 2020, pertumbuhan terjadi sangat signifikan.
"Kalau dibandingkan tahun 2018 sih normal saja, memang dibanding tahun mei 2019 naik," katanya kepada Bisnis, Minggu (7/6/2020).
Menurutnya, meskipun layanan bancassurance mengalami pertumbuhan, belum begitu berdampak siginifikan pada peningkatan pendapatan non bunga atau fee based income (FBI). Saat ini, BTN lebih berfokus dalam meningkatkan volume layanan bancassurance.
Sebagai langkah ke depan, saat ini BTN sedang menyiapkan inovasi untuk memudahkan nasabah mengakses bancassurance. Hanya saja, Nixon enggan berkomentar lebih lanjut mengenai inovasi yang sedang disiapkan.
Baca Juga
"Porsi bancassurance pada peningkatan FBI kecil, dan mesti dikumpulkan datanya dulu," katanya.
Sebelumnya, Direktur Utama Bank BTN Pahala Nugraha Mansury mengatakan minat masyarakat saat ini terhadap produk asuransi berbasis investasi semakin tinggi. Dibandingkan dengan mengajukan tambahan kredit, masyarakat akan menjatuhkan pilihan pada produk asuransi berbasis investasi.
"Orang Indonesia melihat kalau asuransi saja kan sebagaian besar memang masih melihat lebih bagus kalau ada komponen investasi," katanya.