Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wawancara dengan Bos Baru Bukopin, Juru Damai Pemangku Kepentingan

Rivan Purwantono bukanlah wajah baru di emiten bank berkode saham BBKP tersebut. Kendati sempat “hijrah” ke PT Kereta Api Indonesia sebagai Direktur Keuangan pada Mei 2020 lalu, dia sebenarnya memiliki karir yang cukup panjang di Bukopin selama 12 tahun.
Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk. (BBKP) Rivan A. Purwantono. Bisnis/Abdullah Azzam
Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk. (BBKP) Rivan A. Purwantono. Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKART – Rivan A. Purwantono secara sah ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk., menggantikan posisi Eko Rachmansyah Gindo yang mengundurkan diri pada 18 Mei 2020 lalu.

Rivan bukanlah wajah baru di emiten bank berkode saham BBKP tersebut. Kendati sempat “hijrah” ke PT Kereta Api Indonesia sebagai Direktur Keuangan pada Mei 2020 lalu, Rivan sebenarnya memiliki karir yang cukup panjang di BBKP selama 12 tahun.

Sebelum pindah, jabatan terakhir Rivan adalah sebagai Direktur Konsumer Bank Bukopin. Namun dia juga pernah menduduki sejumlah jabatan mulai dari level menengah seperti GM Pengembangan Bisnis Bank Bukopin mulai Januari 2014-Oktober 2017, GM Bisnis Konsumer mulai Oktober 2017-Januari 2018.

Kini, setelah sempat sekitar sebulan mengurus KAI, pria kelahiran Kudus, 26 September 1966 ini kembali ke “rumah lama”nya sebagai pembawa mandate dari para pemodal.

Sejumlah beban dan tanggung jawab baru yang mesti diurus Rivan sebagai Bos Baru di Bank Bukopin, antara lain menyangkut rencana penambahan modal dan likuiditas.

Tak berapa lama seusai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar Kamis (18/6/2020), Rivan menyempatkan waktu untuk berbincang sesaat dengan Bisnis mengenai jabatan barunya. Berikut petikan wawancararnya.

Bagaimana Anda bisa diberikan mandat baru sebagai Dirut Bank Bukopin?

Saat ini banyak soal simpang siur kondisi Bank Bukopin. Pemerintah, regulator, dan pemegang saham kita ingin menunjukkan bahwa kondisi kita aman, supaya masyarakat percaya. Ini resmi ditunjuk dari pemegang saham, dari pemerintah yakni Pak Erick [Menteri BUMN Erick Thohir] menugaskan saya.

Kemudian dari pemegang saham Kookmin, Bosowa, dan Kopelindo juga memberikan mandat, 100 persen mendukung semua. Jadi ada peran serta semua pihak yang mendukung, termasuk regulator.

Mungkin karena dulu saya juga lama di Bukopin. Saya ikut men-develop juga sejumlah produk yang ada di Bukopin. Bisa dibilang pengalaman saya selama 20 tahun menjadi bankir ini pertimbangan. Semoga saja menjadi kontribusi yang positif ya.

Apa langkah yang disiapkan untuk Bukopin?

Pertama, pastinya penguatan kepercayaan nasabah. Kami harus menyampaikan informasi tentang pencapaian bisnis yang dicapai oleh Bukopin. Walaupun ada pembatasan PSBB [Pembatasan Sosial Berskala Besar], kami akan betul-betul melakukan pengenalan lebih dalam ke nasabah.

Kami juga akan fokus kepada produk champion. Kami akan tetap bicara kredit pensiun dan UMKM [usaha mikro kecil dan menengah] yang saat ini porsinya 57 persen UMKM. Kemudian yang terakhir segmen konsumer yang sebelumnya telah dikembangkan. Memang yang terbesar sejauh ini di UMKM.

Kedua, penguatan DPK [dana pihak ketiga] ritel. Ini akan diberikan dengan mengaktifkan peran cabang untuk memperluas akuisisi produk maupun memperkuat transaksional banking, baik kepada masyarakat maupun korporasi.

Bagaimana kondisi Bukopin saat ini? Apakah sedang tidak sehat?

Tidak sehat itu pure berita saja, sebenarnya kami tidak ada isu soal masalah kesehatan bank. Kalau diperhatikan, hampir semua bank kondisinya sekarang sama. Tapi, saat ini banyak muncul berita hoaks atau berita negatif. Itu yang menjadi masalah.

Mengenai masalah permodalan di perseroan, bagaimana mengatasinya?

Kalau dari para pemegang saham, seperti Kookmin kan sudah ada komitmen untuk menjaga permodalan. Jika [dana dari] Kookmin masuk tidak ada issue [soal permodalan], sebenarnya CAR saat ini juga hampir 13%, tepatnya 12,6%.

Apalagi ini ada rencana akan memasukkan dana sebagai bagian dari peningkatan modal. Jadi soal permodalan aman.

Bagaimana komitmen dari pemegang saham yang lain?

Semuanya berkomitmen dengan baik, dan akan tetap menjaga permodalan, mulai dari share holder atau pengendali, utama, maupun lainnya. Kami selalu memberikan kesempatan pada penawaran terbatas untuk sama-sama terlibat dengan porsi yang sama. Semua punya hak yang sama.

Soal likuiditas, isunya banyak yang menarik dana?

Hari ini kepercayaan masyarakat sudah kembali. Jadi tidak ada isu itu lagi. Terhadap kehadiran Kookmin, pemegang saham pengendali, akan menyelesaikan masalah isu modal dan likuidtas. Kepercayaan diri sudah muncul. Kami percaya diri dan kami harapkan kepercayaan masyarakat juga kembali pulih. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper