Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan asuransi PT FWD Life Indonesia (FWD Life) optimistis mampu mencapai target kinerja semester II/2020 atau periode transisi ke kenormalan baru selepas pandemi Covid-19.
Direktur, Chief of Proposition and Syariah FWD Life Ade Bungsu menjelaskan bahwa pengembangan produk dan strategi bisnis yang mengikuti perkembangan zaman merupakan kunci agar bisnis mampu bertumbuh.
"Kami masih tetap optimis melihat adanya pertumbuhan asuransi di Indonesia dikarenakan potensi dan peluang bisnis yang masih besar ditambah dengan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang asuransi," jelas Ade dalam keterangannya kepada Bisnis, Kamis (9/7/2020).
Ade mencontohkan, kini mulai banyak eksekutif muda dan keluarga muda yang sadar akan pentingnya memiliki proteksi asuransi, terutama asuransi kesehatan.
"Mereka dengan aktif mencari tahu mengenai produk-produk asuransi kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan mereka, terutama saat ini di mana banyak perusahaan asuransi memberikan perlindungan untuk Covid-19," tambahnya.
Oleh sebab itu, Ade mengaku FWD Life tak menurunkan target bisnisnya pada tahun ini walaupun secara tak langsung ikut terdampak Covid-19. Didukung dengan teknologi digital, Ade yakin bahwa bisnis asuransi masih terus tumbuh secara positif di Indonesia.
Baca Juga
Ade menjelaskan bahwa fokus pihaknya saat ini, yaitu berkomitmen untuk mengembangkan dan menyediakan produk asuransi yang berfokus pada kebutuhan nasabah yang akan dipasarkan di semua jalur distribusi dan sudah dilengkapi dengan teknologi digital.
"Salah satu produk unggulan kami adalah FWD Critical Armor, sebuah produk asuransi penyakit kritis yang komprehensif, dirancang untuk membantu nasabah mengurangi kekhawatiran terhadap kerentanan keuangan saat terserang penyakit kritis," jelasnya.
FWD Critical Armor menanggung hingga tiga kali penyakit kritis major dan satu kali penyakit kritis minor sampai usia 80 tahun dengan total manfaat 420% dari uang pertanggungan.
Selain mendapatkan manfaat meninggal dunia, nasabah juga akan dibebaskan dari kewajiban membayar premi sejak pertama kali didiagnosis penyakit kritis major dan 100% premi yang telah dibayarkan akan dikembalikan jika tidak ada klaim hingga akhir masa perlindungan.
"Jadi, nasabah tidak perlu khawatir terhadap kerentanan keuangan akibat penyakit kritis sehingga dapat fokus untuk sehat kembali dan pastinya tidak ada yang terbuang percuma," tambahnya.
Sementara produk unit-linked masih menjadi produk pilihan bagi nasabah karena dapat memberikan kemudahan untuk memperoleh proteksi sekaligus investasi. Menurutnya, salah satu produk unit-linked yang tengah diminati, yakni Asuransi Bebas Ikhtiar, yang menggabungkan asuransi dan investasi jangka panjang berdasarkan prinsip syariah.
"Unit-linked syariah ini dapat dibayarkan secara berkala dan melindungi nasabah hingga berusia 100 tahun, serta menawarkan berbagai manfaat asuransi tambahan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan nasabah. Dari sisi investasi, nasabah dapat mengembangkan investasinya sesuai prinsip syariah sejak tahun pertama," ungkapnya.