Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Asing Banyak Masuk ke Sektor Perbankan, Apa Untungnya?

Direktur Eksekutif Penelitian dan Pengaturan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Anung Herlianto mengatakan ada dua isu terkait kepemilikan asing pada perbankan Indonesia.
Ilustrasi Bank/Istimewa
Ilustrasi Bank/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA -- Kepemilikan asing pada perbankan di Indonesia dinilai akan menguntungkan perekonomian alih-alih menjadi persoalan.

Direktur Eksekutif Penelitian dan Pengaturan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Anung Herlianto mengatakan ada dua isu terkait kepemilikan asing pada perbankan Indonesia yakni pemberian kredit yang hanya menguntungkan pihak tertentu hingga dividen yang akan di bawa ke luar Indonesia.

Menurutnya, adanya kepemilikan asing tidak serta akan membuat penyaluran kredit dilakukan ke non-warga negara Indonesia. Pasalnya, regulasi di Indonesia tidak memungkinkan adanya penyaluran kredit kepada warga negara asing.

Selain itu, investor asing akan cenderung menyetorkan dividen yang didapat untuk menambah permodalan bank daripada mengambilnya untuk dibawa ke luar Indonesia.

"Siapun pemiliknya, yang penting mampu memberikan modal yang memadai. Kalau tidak, bank tidak bisa tumbuh, kapasitas pemilik bank menentukan bank akan terus maju atau berhenti di tengah jalan, atau mundur ke belakang," katanya, Kamis (9/7/2020).

Di lain sisi, kapasitas kepemilikan asing dapat mendukung perbankan di Indonesia, seperti misalnya dari aplikasi teknologi.

Anung menegaskan kepemilikan asing maupun domestik, bukanlah yang menjadi persoalan utama dalam menyehatkan bank. Hal terpenting adalah permodalan yang kuat dan mampu mendukung keberlanjutan bisnis bank.

"Isu kepemilikan asing dan non-asing, dikotomi ini harusnya tidak jadi bahan diskusi, yang penting mereka bawa modal ke Indonesia, perbesar kapasitas bank. Selama tumbuh mereka akan akumulasikan dalam setoran modal, tidak akan ditarik setiap saat," katanya.

Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk. Rivan A Purwantono mengatakan Kookmin, investor asal Korea Selatan, yang akan menjadi pemegang saham pengendali perseroan akan semakin menguatkan pangsa pasar.

Apalagi, Kookmin telah menegaskan akan mendukung penguatan pasar UMKM yang memang telah menjadi porsi terbesar Bukopin yakni sebesar 57 persen.

Selain itu, masuknya Kookmin, juga akan mengaurkan pasar konsumer Bukopin. Pelayanan digital juga akan menjadi kekuatan baru bagi Bukopin.

"Mereka [Kookmin] komitmen tidak akan hilangkan bisnis di negara asal, terbukti mereka tumbuh di lebih 24 negara dengan mengedepankan sektor UMKM," katanya.

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Fathan Subchi mengatakan peran pemilik menjadi suatu yang sangat penting.

Sejumlah perbankan di Indonesia sudah diambil asing seperti Bank Niaga yang menjadi CIMB Niaga. Meskipun demikian, kinerja bank tersebut ternyata semakin bagus, terlihat dari fungsi intermediasi hingga bisnis syariah.

"Peran pemilik bank menjadi suatu hal yang penting. Catatan kami dari DPR ada good governance, moral hazard harus dijaga," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper