Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan pembiayaan industri modal ventura dalam periode Januari-Mei 2025 tumbuh 0,18% year on year (YoY) menjadi Rp16,35 triliun.
Agusman, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, LKM dan LJK Lainnya (PVML) OJK merinci lima sektor pembiayaan terbesar dalam kegiatan usaha modal ventura dalam lima bulan pertama 2025 dipimpin oleh sektor perdagagan.
"Sektor pembiayaan terbesar adalah sektor perdagangan dengan nilai Rp7,94 triliun, tumbuh 17,10% YoY," kata Agusman dalam jawaban tertulis, Selasa (15/7/2025).
Sektor kedua yang mendapat pembiayaan terbesar adalah sektor informasi dan komunikasi dengan pembiayaan sebesar Rp2,40 triliun, melesat 154,08% YoY. Urutan ketiga, ada sektor penyewaan dengan pembiayaan mencapai Rp2,06 triliun, kontraksi 6,65% YoY.
Berikutnya, sektor keempat dengan pembiayaan terbesar adalah sektor keuangan dengan nilai Rp1,11 triliun, juga terkoreksi 54,54% YoY. Terakhir, ada sektor aktivitas rumah tangga sebagai pemberi kerja dengan pembiayaan mencapai Rp0,76 triliun, tumbuh 47,08% YoY.
"Pembiayaan modal ventura diperkirakan dapat tetap tumbuh positif pada tahun 2025, seiring dengan penguatan regulasi dan meningkatnya minat investor terhadap sektor riil dan usaha produktif," ujar Agusman.
Baca Juga
Tahun ini modal ventura kembali mendapat angin segar usai sebelumnya terdampak cukup parah oleh fenomena tech winter. Pertumbuhan pembiayaan per Mei 2025 ini melanjutkan tren positif yang dicatat pada bulan sebelumnya, di mana pembiayaan modal ventura per April 2025 tumbuh 1,04% YoY menjadi Rp16,49 triliun.
Pertumbuhan ini sukses ditorehkan usai dalam tiga bulan sebelumnya pembiayaan modal ventura mengalami kontraksi beruntun. Per Januari 2025, pembiayaan modal ventura kontraksi 3,59% YoY menjadi Rp15,81 triliun, kemudian per Februari 2025 melanjutkan kontraksi 0,91% YoY menjadi Rp16,34 triliun, selanjutnya per Maret 2025 kembali mencatat kontraksi 0,36% YoY menjadi Rp16,73 triliun.
Sebelumnya, Ronald Simorangkir Wakil Ketua I Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia (Amvesindo) mengatakan untuk menjaga pertumbuhan pembiayaan modal ventura saat ini, dibutuhkan kolaborasi erat antara seluruh pemangku kepentingan, termasuk investor seperti perusahaan modal ventura, regulator dan pelaku usaha.
Ronald mengatakan sektor riil memiliki peran penting sebagai katalis pertumbuhan pembiayaan dari perusahaan modal ventura. Katalis positif ini mendorong industri modal ventura untuk pertama kalinya di tahun ini mencatatkan pertumbuhan pembiayaan usai dalam tiga bulan pertama rutin mencatat kontraksi tahunan.
"Umumnya, startup yang berhasil adalah mereka yang mampu mengintegrasikan solusi berbasis teknologi ke dalam sektor riil, sehingga menghasilkan proses yang lebih cepat, efisien, terjangkau, atau bernilai tambah lebih tinggi dibanding pendekatan konvensional," kata Ronald kepada Bisnis, dikutip Minggu (6/7/2025).