Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Bukopin Tbk. mengungkapkan ada sejumlah alasan yang membuat Kookmin Bank akhirnya masuk untuk mendukung penguatan modal perseroan.
Direktur Utama PT Bank Bukopin Tbk. Rivan A Purwantono menuturkan rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) perseroan terus menurun hingga menyentuh level 10,5% pada 2017. Perseroan pun melakukan rights issue pada penawaran umum terbatas (PUT) IV untuk mengatasi persoalan ini pada 2018.
Dalam PUT IV tersebut, Kookmin Bank masuk menjadi pemegang saham Bukopin dengan porsi 22%. Sisanya Bosowa 23,34%, Kopelindo 5,14%, Negara Republik Indonesia 8,88%, dan publik 40,47%.
Pada 2019, perseroan kembali melakukan rights issue melalui PUT V dengan Kookmin Bank yang berkomitmen menjadi pemegang saham pengendali sehingga komposisi sahamnya dapat bertambah menjadi 26% hingga tertinggi 37%.
Menurutnya, agar bank bisa terus bertumbuh, perlu ada kepastian bisnis, khususnya dari para pemilik. Terlebih lagi, kemampuan pemilik menjadi sangat penting dalam upaya pengembangan teknologi yang dibutuhkan setelah memasuki fase new normal.
Rivan menilai Kookmin Bank memiliki karakteristik yang sama dengan Bukopin yang pangsa pasar yang jadi fokus utama, yakni UMKM. Setidaknya, 57% pangsa pasar Bukopin adalah UMKM dan Kookmin Bank yang telah hadir di 24 negara juga mengembangkan market serupa. Meskipun begitu, di negara asalnya, mortgage menjadi market terbesar dari Kookmin.
Baca Juga
"Karakteristik ini penting dan Bukopin merasa mendapat transfer knowledge secara praktis dalam bisnis ke depan, ketika Kookmin Bank sampaikan menjadi stand by buyer," katanya, Kamis (9/7/2020).
Menurutnya, sebagai salah satu bank terbesar kedua di Korea Selatan, Kookmin Bank memiliki solvabilitas yang baik. Nantinya, pola bisnis yang dikembangkan Kookmin Bank di Korea akan diterapkan di Indonesia dengan tetap berfokus pada UMKM dan penggunaan teknologi.
Tak hanya itu, kehadiran Kookmin di Bukopin juga dinilai akan memperluas skala bisnis semakin besar sebab perseroan tidak hanya akan mengandalkan cabang tetapi juga teknologi.
"Sehingga pada akhirnya nanti ada suatu proses luar biasa, Kookmin mendidik management bank Bukopin untuk belajar global maker, ini lah menurut saya hal positif," katanya.
Menurutnya, ketika PUT V diefektifkan, Kookmin berniat menambah porsi saham hingga 51%. Kookmin juga telah memiliki perwakilan di tubuh Bukopin yakni satu orang di bagian risk management dan satu orang komisaris.
Langkah Kookmin tersebut, lanjutnya, memberikan kepastian bisnis bagi Bukopin sehingga risk management diharapkan dapat dilanjutkan dengan baik.
"Ini komitmen baik dan betul-betul buat ekonomi perbankan jadi baik, tata cara bisnis Kookmin Bank di negara Asia khususnya 24 negara semua berdasarkan penggunaan teknologi, digital bisnis, dan open banking," katanya.