Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Allianz Life Indonesia telah membayarkan klaim terkait Covid-19 lebih dari Rp9 miliar kepada nasabahnya. Di sisi lain, terjadi tren penurunan klaim selama masa pandemi.
Country Manager & Direktur Utama Allianz Life Indonesia Joos Louwerier menjelaskan bahwa masa pandemi Covid-19 merupakan momentum penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan asuransi. Selain itu, perusaahaan pun harus berkomitmen melindungi nasabahnya.
Joos menjelaskan bahwa pihaknya berkomitmen memberikan perlindungan terhadap Covid-19 bagi seluruh nasabahnya, yakni 630.000 nasabah asuransi jiwa dan kesehatan serta lebih dari 9 juta tertanggung. Hal itu pun terlihat dari klaim yang dibayarkan perseroan pada masa pandemi.
"Hingga 10 Juni 2020, Allianz Life Indonesia telah menjamin dan membayar klaim asuransi jiwa dan kesehatan terkait kasus positif Covid-19 sebesar lebih dari Rp9 miliar. Setiap klaim terkait Covid-19 yang diajukan kepada kami diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam polis," ujar Joos kepada Bisnis, Kamis (23/7/2020).
Meskipun terdapat manfaat tambahan terkait Covid-19, dia menilai bahwa secara umum justru terdapat tren penurunan klaim di Allianz sepanjang tahun berjalan. Perseroan tidak menyampaikan besaran klaimnya saat ini, tetapi pada 2019 total klaim yang dibayarkan Allianz mencapai Rp7,8 triliun.
Menurut Joos, tren penurunan klaim pada masa pandemi ini sangat dipengaruhi oleh keraguan masyarakat untuk pergi berobat. Kekhawatiran masyarakat akan risiko paparan virus corona membuat mereka kerap memilih layanan konsultasi digital.
"Namun, kami tetap membayarkan manfaat tambahan terkait Covid-19 kepada para nasabah selama masa pandemi. Karena masalah pandemi ini belum berakhir, kami belum dapat mengetahui bagaimana perkembangan klaim selanjutnya," ujarnya.
Joos menilai bahwa pandemi Covid-19 ini membawa dinamika baru dalam industri asuransi. Allianz pun selalu memperhitungkan sejumlah skenario risiko yang mungkin terjadi saat mengembangkan produk.
Menurutnya, pandemi ini mendisrupsi modus operandi dan membuat masyarakat harus benar-benar memperhatikan protokol kesehatan dalam berbagai aktivitas. Pertemuan tatap muka pun beralih ke ruang-ruang digital dan memengaruhi berbagai aspek kehidupan, termasuk aktivitas pemasaran dan pelayanan asuransi.
"Sebagai penyedia asuransi kami melihat hal ini sebagai moment of truth di mana perlindungan asuransi dapat menjadi safeguard bagi masyarakat. Kami percaya bahwa inisiatif yang kami lakukan dan solusi digital yang kami sediakan akan membantu kami melakukan navigasi bisnis di tengah krisis ini," ujar Joos.