Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dana Simpanan di Dua Bank BUMN Papan Atas Tumbuh Dua Digit

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. membukukan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 10,5% per Mei 2020 dibandingkan periode sama tahun lalu (year on year/yoy).
Karyawan menanta uang rupiah di kantor cabang Bank BRI syariah, Senin (3/7/2017). Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan menanta uang rupiah di kantor cabang Bank BRI syariah, Senin (3/7/2017). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Dua bank BUMN papan atas, yakni BRI dan Bank Mandiri, sama-sama membukukan pertumbuhan dana simpanan dua digit pada bulan kelima tahun ini.   

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. membukukan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 10,5% per Mei 2020 dibandingkan periode sama tahun lalu (year on year/yoy).

Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo mengatakan sumber pertumbuhan DPK berasal dari deposito yang tumbuh 20% YoY dan tabungan yang tumbuh 7% secara YoY.

"Peningkatan DPK khususnya deposito disebabkan oleh precautionary motive masyarakat yang condong menyimpan uangnya atau investasinya dalam bentuk deposito selama masa pandemi," katanya kepada Bisnis, Rabu (22/7/2020).

Setali tiga uang, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. juga membukukan pertumbuhan DPK dua digit. Secara konsolidasi, per Mei 2020 total dana simpanan di Bank Mandiri naik  15% dibandingkan periode sama tahun lalu (yoy) dengan nilai mencapai Rp950 triliun sampai Rp960 triliun.

Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan DPK perseroan menunjukkan pertumbuhan positif, selaras dengan pertumbuhan DPK yang dicapai oleh Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) IV.

"DPK Bank Mandiri sebagian besar bersumber dari dana murah dengan komposisi berkisar antara 60%-65% dari total penghimpunan DPK," sebutnya.

Ekonom PT Bank Permata Tbk. Josua Pardede mengatakan meningkatnya likuiditas di tengah perlambatan permintaan kredit memberikan alternatif bagi bank besar untuk menaruh dananya di obligasi pemerintah agar dana mengendap dapat lebih produktif.

Apabila hal tersebut dilakukan, maka harga obligasi di pasar akan kembali pulih seiring dengan peningkatan permintaan.

"Hal lain yang dapat dilakukan oleh bank besar dengan peningkatan likuiditas ini ialah penyaluran dana ke bank yang membutuhkan likuiditas sehingga kesehatan umum sektor perbankan dapat lebih terjaga," katanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper