Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BTPN Syariah (BTPS) Optimistis Cetak Kinerja Pembiayaan di Atas Industri

Adapun realisasi penyaluran pembiayaan BTPN Syariah pada semester I/2020 adalah senilai Rp8,74 triliun atau tumbuh 2% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk.
PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk.

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank BTPN Syariah Tbk. optimistis mampu menyalurkan pembiayaan di atas proyeksi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yakni sebesar 3% sampai 4% pada tahun ini.

Adapun realisasi penyaluran pembiayaan BTPN Syariah pada semester I/2020 adalah senilai Rp8,74 triliun atau tumbuh 2% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.

Direktur Bank BTPN Syariah Fachmy Achmad mengatakan seluruh industri perbankan terdampak pandemi Covid-19 sehingga revisi rencana bisnis bank merupakan hal yang akan dilakukan. Teranyar, OJK baru saja merevisi proyeksi penyaluran kredit perbankan yang tahun ini dinilai hanya akan tumbuh di kisaran 3% sampai 4%.

Menurutnya, pertumbuhan penyaluran pembiayaan yang bisa diperoleh perseroan dapat mencapai 15%- 20% dibandingkan dengan tahun lalu. Namun, adanya pandemi Covid-19 telah memukul pertumbuhan pembiayaan perseroan.

"Kita punya prinsip, kalau industri standar 3%, kita selalu berusaha di atas itu, standar kita lebih besar," katanya, Selasa (29/7/2020) malam.

Fachmy menjelaskan, pertumbuhan pembiayaan yang tinggi mampu diperoleh dari normalnya aktivitas masyarakat. Biasanya, saat kondisi normal, jelang lebaran permintaan pembiayaan akan tinggi terutama datang dari ibu keluarga pra sejahtera yang menjadi nasabah terbesar BTPN Syariah.

Seiring dengan transisi pembatasan sosial skala besar (PSBB), nasabah BTPN Syariah saat ini berangsur memulai usaha kembali. Nassabah yang membutuhkan tambahan modal kerja diberikan tambahan pembiayaan.

Realisasi restrukturisasi pun dinilai mulai menurun. Saat ini realisasi restrukturisasi kredit masih 50% sampai 60% dari total protofolio kredit.

"Juni-Juli mulai turun jauh, nanti kita infokan pada kuartal III, karena saat ini masih terlalu dini mengatakan kondisi mulai membaik, kita butuh melihat beberapa bulan ke depan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper